Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdailycom-Taput. Proyek pekerjaan rehabilitasi ruang kelas SMP Negeri 1 Sipahutar di Kecamatan Sipahutar, Kabupaten Tapanuli Utara, Sumatra Utara diragukan kualitasnya. Pekerjaan rehabilitasi 5 ruang kelas senilai Rp 539 juta lebih itu minim pengawasan dari Disdik Taput, karena pihak rekanan diduga menggunakan bahan bekas yang sudah lapuk.
Berdasarkan papan proyek di lokasi pekerjaan diketahui, proyek rehabilitasi dikerjakan oleh CV Nabaru Tama, dengan masa pekerjaan 150 hari kalender, terhitung sejak 31 Agustus 2021-8 Desember 2021, dengan pagu anggaran Rp 539.711.439 bersumber dari Dana Alokasi Khusus (DAK) Tahun 2021.
Dari hasil pengamatan wartawan, Jumat (3/12/2021) pagi, progres pekerjaan diperkirakan sudah mencapai 90%. Pada bagian depan ruang kelas yang direhab, terlihat sudah pada tahap finishing berupa pengecatan dinding, daun pintu dan jendela. Namun pada bagian belakang ruang kelas ada kejanggalan. Sejumlah kusen dan daun jendela tidak diganti dan menggunakan bahan bekas yang sudah lapuk, meski di beberapa titik terdapat daun jendela yang baru.
Saat ditanyai, dua orang pekerja proyek di lokasi mengiyakan sejumlah daun jendela pada ruang kelas yang direhab tidak diganti dengan yang baru dan tetap menggunakan yang lama. "Kami hanya pekerja, kami tidak tahu-menahu apakah harus diganti atau menggunakan yang lama," kata mereka.
Kepala SMPN 1 Sipahutar, Sehat Tampubolon, saat dikonfirmasi soal pengawasan mutu pekerjaan mengatakan kurang memahami hal tersebut. "Coba tanya pemborongnya, karena itu tender," jawabnya singkat.
Sedangkan Kadis Pendidikan Taput, Bontor Hutasoit, dikonfirmasi lewat telepon seluler mengaku sedang sakit dan istirahat di rumah. "Coba konfirmasi dengan pak Sitinjak ya, karena dia PPK-nya," kata Bontor.
Ketika dikonfirmasi lewat telepon selulernya, Kabid Dikdas Taput, Ferdinand Sitinjak, enggan menjawab. Dikonfirmasi melalui pesan WhatsApp, juga tidak ada balasan. Saat ditemui di ruang kerjanya pada hari yang sama, Jumat (3/12/2021) petang, Ferdinand Sitinjak terkesan pelit memberikan informasi. "Jawab dulu ini pak Juntak!" ucapnya kepada salah seorang pegawai di ruang kerjanya.
Saat ditanya, siapa Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) Proyek Rehabilitasi Ruang Kelas SMPN 1 Sipahutar? Dengan ketus Sitinjak menjawab. "Iya. Saya PPK nya," ucapnya.
Di hadapan PPK, seorang pegawai Disdik Taput, yang diperintahkan Ferdinand Sitinjak untuk menjawab konfirmasi wartawan terkesan berbelit-belit. "Itu hanya rehab lantai, atap dan plafon. Tidak termasuk jendela," katanya.
Ditanya lebih lanjut rehab pada bagian pintu dan jendela, karena sejumlah daun jendela tidak diganti meski sudah terlihat lapuk dan beberapa daun jendela ada yang diganti dengan yang baru, Ianya terkesan tidak konsisten dengan jawaban di awal.
"Daun pintu diganti baru. Soal daun jendela, karena apa nya orang itu," katanya. Maksudnya karena apa nya itu apa? "Itu inisiatif mereka untuk mengganti daun jendela," pungkasnya.