Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Jakarta. Viral personel polisi wanita (polwan) Polda Kalimantan Tengah (Kalteng) dipukuli prajurit TNI dari Batalyon Rider 631 Antang. Kabid Humas Polda Kalteng Kombes Eko Saputro membenarkan adanya peristiwa ini.
"Ya (betul kejadiannya). Intinya anggota Raimas patroli rutin untuk protokol kesehatan, dan lain-lain," ujar Kabid Humas Polda Kalteng Kombes Eko Saputro saat dimintai konfirmasi, Selasa (7/12/2021).
Bripda TNS polwan personel Polda Kalteng dipukul oknum TNI saat berupaya membantu melerai perkelahian di depan sebuah kafe pada Minggu (5/12) dini hari. Polisi saat itu kebetulan sedang patroli harkamtibmas untuk mencegah penyebaran COVID-19.
"Kemudian ada keributan dan dilerai, tapi dipukul," tuturnya.
Meski demikian, lanjut Kombes Eko, persoalan tersebut sudah selesai. Eko mengatakan oknum yang terlibat pertikaian ini akan diproses hukum.
"Kasusnya sudah selesai. Dan yang oknum yang terlibat pertikaian akan ditindak sesuai hukum yang berlaku," imbuh Eko.
Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa lantas angkat bicara terkait kasus ini saat dikonfirmasi. Dia menegaskan bakal memproses hukum jika prajurit TNI terbukti melanggar aturan.
"Saya akan proses hukum," ucap Jenderal Andika saat ditanya soal viral prajurit TNI diduga pukul Polwan di Kalteng, Selasa (7/12/2021).
Andika mengatakan baru mendapat informasi tersebut. Dia menegaskan proses hukum segera dilakukan.
"Segera," ucap Andika.
Komandan Korem 102 Panju Panjung Brigjen TNI Yudianto Putrajaya juga sudah memberi penjelasan. Dia membenarkan adanya peristiwa ini, namun menurutnya narasi yang viral di media sosial dilebih-lebihkan dari fakta lapangan.
"Cerita sebenarnya itu kan sudah terjadi. Yang beredar itu kan dilebih-lebihkan. Sebenarnya tidak seperti itu," ujar Yudianto, kepada wartawan, Selasa (7/12).
"Itu kan kesalahpahaman. Anak-anak itu di kafe. Intinya sudah diselesaikan, saya dan Kapolda sudah menyelesaikan. Sudah damai," sambungnya.
Yudianto mengatakan tidak ada kerugian material akibat peristiwa tersebut. Dia juga mengatakan prajurit TNI yang terlibat diproses hukum.
"Untuk menghindari berita-berita liar, nanti dari Kabid Humas Kapenrem rilis di Korem jam 9," ujarnya.
"Saya tegaskan itu walaupun sudah selesai secara damai, tetap saya ke dalam itu melakukan proses hukum, penyelidikan melalui Pom. Sehingga ada efek deterrent, efek jera bagi anggota lain. Tetep saya sebagai Danrem menyatakan benar yang benar, salah yang salah," sambungnya menegaskan.(dtc)