Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbismisdaily.com-Medan. PT Jasa Raharja mencetak kinerja positif kuartal III-2021. Direktur Utama PT Jasa Raharja, Rivan A Purwantono, mengataskan, manajemen dan seluruh insan Jasa Raharja terus berkomitmen memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat.
Jasa Raharja mencatatkan hasil investasi hingga September 2021 sebesar Rp 590,12 miliar atau naik 7,01% jika dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu.
"Hal ini tentunya dapat dicapai dengan pengelolaan investasi yang secure dan aman seiring mulai membaiknya kondisi pasar modal jika dibandingkan dengan tahun 2020 pada saat awal pandemi," ujar Rivan dalam keterangan tertulisnya, Jumat (16/12/2021).
Rivan Achmad mengatakan, berbagai transformasi digital yang telah dilakukan bersama mitra kerja antara lain pengembangan Aplikasi Samsat Digital Nasional (SIGNAL) yang diharapkan ke depannya akan menjadi bank data dan digitalisasi Road Tax dapat menjadi salah satu alat electronic vehicle identification yang memungkinkan menjadi modern road payment system pada seluruh transaksi di jalan seperti pembayaran toll hingga parkir.
Sementara diinternal Jasa Raharja, penerapan sistem DASI-JR, sistem keuangan ORACLE e-Business Suite untuk transaksi pendapatan, investasi, klaim dan lain-lain, kemudian sistem pelaporan manajemen risiko digital Sistem Informasi Manajemen Risiko (SIMMR), tata kelola SDM melalui HRIS, MOVIS, tata persuratan digital SIAP-JR, dan PKBL Online.
Kata Rivan, Jasa Raharja dalam menyelenggarakan pelayanan kepada publik, juga berhasil meningkatkan kecepatan pelayanan proses klaim santunan yang semakin baik dan cepat, di mana rata-rata kecepatan penyerahan santunan meninggal dunia (MD) adalah 1 hari 10 jam lebih cepat 1 hari 14 jam dari target 3 hari dan lebih cepat 5 jam dari tahun lalu, yaitu 1 hari 15 jam. Total santunan yang diserahkan Rp 1,73 triliun, naik 0,8% dari periode yg sama tahun lalu.
Dari sisi permodalan, kata Rivan, Jasa Raharja tercatat memiliki permodalan yang kuat, dengan rasio risk based capital (RBC) sebesar 702,88%, meningkat 27,10% jika dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu sebesar 553%, seiring kenaikan ekuitas sebesar 22,01% menjadi Rp 12,68 triliun.
"Angka RBC ini jauh di atas angka RBC yang ditetapkan regulator yakni sebesar 120%," ujarnya.