Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Medan. Pekan Olahraga Nasional (PON) XXI di Sumatera Utara dan Aceh tahun 2024 mendatang, membutuhkan persiapan yang tidak hanya untuk sukses prestasi, tetapi juga sukses pemyelenggaraan.
Untuk sukses penyelenggaraan di Sumut misalnya, harus didukung setidaknya oleh 1.000 wanita cantik. Standar mereka harus benar-benar cantik, tidak boleh yang sedang-sedang.
Gubernur Sumut, Edy Rahmayadi, saat berbicara pada pertemuan dengan wartawan, Jumat (28/01/2022), meminta OPD-OPD terkait di lingkungan Pemprov Sumut bersama panitia penyelenggara, harus mencari 1.000 wanita cantik itu.
"Siapkan wanita-wanita yang cantik cantik seribu orang. Cantik tapi tak boleh disentuh. Boleh dipandang tapi tak boleh disentuh," kata Edy. Lalu mereka mau dijadikan apa?.
Menurut Edy, nantinya para gadis cantik itu berperan untuk menyambut para atlit, official dan undangan pada PON XXI. Nantinya mereka di-make up, berbalutkan pakaian tradisional dari 8 etnis yang ada di Sumut.
"Untuk apa dia? Tarok di hotel sebagai penerima tamu, dengan pakaian adatnya. Misal datang tamu kontingen A, yang nerima dari Tapanuli Utara, bupati-nya harus hadir, menyiapkan benar dengan perangkat adat, pakaian adat Taput, mulai datang disambut tari tarian daerah, diantar sampai ke hotel," sebut Edy.
Gubernur Edy pada pertemuan di Aula Tengku Rizal Nurdin, Rumah Dinas Gubernur, Jalan Jenderal Sudirman Medan itu, juga ingin agar para atlit dan tamu, bisa diarahkan berwisata, seperti ke Danau Toba.
"2024 udah siap itu tol. Berapa lama ke sana, udah makin singkat," ujar Edy, yang juga menyebut kesiapan akomodasi harus diperhatikan serius, seperti kendaraan bagi para atlet yang akan bertanding.
Selain itu, Edy juga menginstruksikan Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disbudpar) Sumut, mempersiapkan hotel-hotel di Sumut untuk PON XXI. Ia tak ingin para atlit, official dan tamu tidak nyaman di hotel.
Karenanya kepada Kadisbudpar Sumut, Zumri Sulthony, dimintanya agar mengkoordinasikannya sejak dini kepada manajemen hotel. "Jangan nanti hilang jam tangan, hilang sepatu. Malu kita nanti," ujar Edy.
Ia menambahkan bahwa tamu PON XXI adalah raja. Pihak penyelenggara, termasuk semua masyarakat Sumut, harus memperlakukan dan melayani para tamu sebaik mungkin.