Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Padangsidimpuan. Safwan (51), memanfaatkan limbah sabut kelapa kering menjadi kerajinan yang bernilai ekonomis. Sabut yang sebelumnya disisir menjadi halus dan bersih dijadikan berbagai bahan kerajinan seperti pot bunga gantung, sapu rumah, alas kaki dan juga turusan bunga janda bolong.
Mudah mendapatkan sabut kelapa membuat Safwan lebih tertarik mengembangkan usaha kerajinan. Berbagai bentuk pot bunga gantung, sapu rumah, dan turusan bunga janda bolong adalah hasil karyanya.
Sebelumnya olahan kerajinan bambu lebih banyak diproduksi Safwan, misalnya tas dari bambu, tusuk gigi, tusuk sate. Namun masa pandemi covid-19 membuat usahanya semakin tidak berkembang karena pembeli sangat sedikit.
Ide kreatifitasnya kembali muncul dipertengahan tahun 2020, dimana orang lebih banyak beraktifitas di dalam rumah akibat lonjakan Covid-19. Bunga pada masa itu laris manis. Mengurus bunga jadi pilihan banyak orang mengurai kesibukan selama berada di rumah.
Safwan melirik pot bunga memiliki prospek juga dimasa pandemi. Akhirnya usaha kerajinan kini lebih fokus pada pot bunga gantung dari bahan sabut, ditambah lidi sawit yang dibuatnya menjadi sapu dan alat pemukul kasur dan bantal.
Dayung bersambut di balik bunga laris berikut pot bunga dan kerajinan lainnya juga semakin dicari. Keutungan semakin menghampiri. Safwan terus memproduksi pot bunga, kali ini variannya juga semakin banyak ditambah kerajinan sapu lidi sawit. Harga pot bunga dan kerajinan lainnya hanya di bandrol antara Rp.15 ribu -25 ribu saja per biji.
"Alhamdulillah pembeli ada saja, tapi lakunya tidak begitu banyak karena ekonomi warga juga sulit saat ini,"kata Safwan saat ditemui, Kamis (3/2/2022).
Safwan adalah satu potret usaha kerajinan yang masih terus bertahan dalam berbagai situasi. Dia tetap konsisten menjalankan usahanya walaupun penjualannya sepi. Untungnya Safwan memiliki usaha utama yaitu berjualan bumbu dan penggilingan cabe. Sedang usaha kerajinan tersebut hanya usaha tambahan baginya. Walaupun usaha tambahan tapi omset dari penjualan kerajinan tersebut lumayan untuk menutupi kebutuhan keluarga.
Safwan yang memiliki lima orang anak ini terus berkarya dengan berbagai inovasi baru agar dapur terus berasap. Lokasinya yang berada di tengah pasar pagi di jalan lintas Pijorkoling, Kecamatan Padangsidimpuan Tenggara memang sangat cocok berjualan apa saja. Termasuk bumbu dan hasil kerajinan yang dikerjakannya sendiri.
Dia berharap pemerintah memberikan bantuan permodalan agar usaha kreativitas kerajinan yang di gelutinya dapat berkembang. Tidak hanya menambah pundi-pundi juga memberikan lapangan kerja bagi warga masyarakat.
"Pihak dinas koperasi dan Perdagangan sudah pernah datang mendata, tapi belum ada realisasi bantuan walau sudah berjanji,"kata Safwan.
Wakil Ketua Dewan Usaha Mikro Kecil Dan Menengah (Dewan UMKM) Kota Padangsidimpuan, Ikhwan cukup mengapresiasi pelaku usaha yang terus bangkit dimasa pandemi Covid-19 ini. Kreatifitas kerajinan sabut yang dikerjakan Safwan tidak hanya dapat menumbuhkan ekonomi juga membuka lapangan usaha baru. Hal seperti ini mestinya disuport pemerintah.
Mereka seyogyanya mendapat pembinaan dari pemerintah, termasuk bagaimana mereka mendapatkan suntikan permodalan baik dari Pemerintah maupun perbankan.
"Pelaku usaha seperti ini adalah aset pemerintah yang perlu dibina, sehingga berdaya guna dalam membangkitkan ekonomi dimasa Covid-19,"katanya.