Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Medan. Pentingnya membekali generasi muda dengan berbagai keterampilan, dirasa mendesak dilakukan. Hal itu sebagai upaya untuk memudahkan mereka menciptakan peluang kerja. Karenanya pemerintah diminta serius memperhatikan lembaga pelatihan dan kursus.
Hal itu ditegaskan anggota DPRD Sumatera Utara (Sumut) Ahmad Hadian saat berdialog dengan para pengelola lembaga pelatihan dan kursus yang tergabung dalam Himpunan Penyelenggara Pelatihan dan Kursus Indonesia (HIPKI) di Gedung BLK AI Izzah, saat reses di Desa Aras, Kecamatan Air Putih, Kabupaten Batubara, Rabu (13/7/2022).
"Kebutuhan akan lapangan kerja bagi generasi muda saat ini sangat tinggi, ini salah satunya ditandai dengan tingginya angka pengangguran di kalangan pemuda. Jangankan orang yang tak punya ijazah dan keahlian, yang memilikinya pun saat ini tidak mudah untuk mendapatkan pekerjaan yang sesuai. Hal ini diperparah oleh sikap mental generasi muda yang lemah dalam kemandirian dan kewirausahaan," kata Hadian.
Untuk membekali generasi muda dengan kecakapan teknis dan keterampilan, sambung Hadian, kehadiran lembaga penyelenggara kursus keterampilan menjadi salah satu solusi. Mereka mendidik anak-anak muda usia 15 - 18 tahun melalui program pendidikan vokasi luar sekolah dalam bidang komputer, tata boga, tata busana, rias kecantikan dan lain-lain.
Sebelumnya, Sekretaris HIPKI Batubara sekaligus pengelola LPK Az Zikra Sei Balai, Eko Budianto kepada Hadian mengaku, di Batubara ada sekitar 25-an lembaga pelatihan dan kursus yang tergabung dalam HIPKI. Selama ini pihaknya mendapat dukungan program kegiatan langsung dari Kementeriaan Pendidikan dan Kebudayaan dan Kementeriaan Tenaga Kerja sementara dari Pemkab dan Pemrovsu belum ada. Eko bersama lima pengelola LPK lainnya memohon agar DPRD Sumut membantu dan menjembatani mereka dengan Pemerintah Kabupaten Batubara dan Pemerintah provinsi Sumatera Utara.
Sebelum menanggapi hal tersebut, Hadian yang berasal dari daerah pemilihan Batubara, Asahan dan Tanjungbalai itu meminta para pengelola LPK tersebut satu per satu menyampaikan profil lembaga mereka dan apa saja harapan-harapannya untuk pemerintah. Sekretaris Fraksi PKS DPRD Sumut ini menyatakan kesiapannya menjembatani HIPKI dengan Pemprovsu dan Pemkab Batubara. Setelah dialog usai, Hadian bahkan langsung berkoordinasi dengan Kadis Tenaga Kerja Provinsi Sumut Bahar Siagian.
"Setelah saya mendengar penjelasan mereka saya jadi paham ternyata mereka ini para pahlawan ekonomi juga. Sebab mereka telah banyak mendidik generasi muda sehingga memiliki keahlian dan keterampilan. Banyak dari lulusannya kemudian mampu mandiri membuka usaha sektor ril seperti percetakan, ketikan komputer, salon kecantikan, rias pengantin, pembuat kue dan kuliner serta usaha jahitan dan bordir. Ini luar biasa. Saya mengapresiasi ini, seharusnya pemerintah pun mengapresiasi mereka berupa dukungan program melalui APBD agar LPK ini lebih banyak berkiprah. Namun tadi saat saya kontak dengan Kadisnaker Sumut beliau mengatakan kendala anggaran yg sangat kecil untuk bosa mendukung LPK ini," kata Hadian.
Hadian meminta Gubernur Sumut agar pada APBD 2023 yang akan datang meningkatkan anggaran Dinas Tenaga Kerja dan ada alokasi khusus untuk mendukung LPK-LPK ini dan memperbanyak program pelatihan yang pelaksanaannya bersinergi dengan LPK-LPK di kabupaten/kota. "Begitu juga hendaknya Pemkab Batubara. Bahkan sebenarnya dalam dana desa pun ada mata anggaran pemberdayaan masyarakat. Ini bisa jadi program luar biasa jika bekerja sama dengan lembaga-lembaga kursus ini," papar Hadian.
Hadian yang juga motivator dan owner Lembaga Konsultan Kepribadian Bengkel Karakter itu menyampaikan dirinya siap bersinergi dengan HIPKI Batubara melalui program pembekalan mentalitas, kepimpinan dan kewirausahaan bagi para pengelola LPK maupun bagi para peserta didiknya.
"Sebab pembekalan skill teknis saja tak cukup, bukti nya tadi dikeluhkan oleh para pengelola bahwa banyan lulusan nya hanya berharap menjadi karyawan bukan untuk jadi wirausahawan. Maka perlu pembekalan soft skill mentalitas bagi mereka. Dan itu profesi saya selama ini, berdayakan saja saya. Undang saya, saya siap hadir memberikan motivasi dan pelatihan secara gratis," ujarnya.