Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com - Seoul - Militer Korea Selatan (Korsel) menyatakan telah menemukan puing-puing rudal yang ditembakkan Korea Utara (Korut) hingga melintasi perbatasan maritim kedua negara pekan lalu. Seoul menyebut puing rudal Pyongyang itu mirip dengan yang baru-baru ini digunakan Rusia dalam perang di Ukraina.
Seperti dilansir AFP, Rabu (9/11/2022), militer Korsel menyatakan akan menganalisis lebih lanjut temuan puing rudal Korut itu.
Korut meluncurkan lebih dari 20 rudal pada Rabu (2/11) pekan lalu, termasuk sebuah rudal balistik jarak pendek yang mengudara hingga melintasi Garis Batas Utara (NLL) -- perbatasan maritim yang menjadi sengketa. Peluncuran itu memicu peringatan langka agar warga Pulau Ulleungdo berlindung di ruang bawah tanah.
Pada saat itu, militer Korsel menyebut sebuah rudal Korut jatuh di dekat perairannya untuk 'pertama kalinya sejak semenanjung terbagi' pada akhir Perang Korea tahun 1953 silam.
Sesaat setelah itu, menurut situs pemantau Korut, NK News, otoritas Korsel mengerahkan sebuah kapal untuk mencari rudal Korut, yang terdeteksi jatuh di perairan dengan kedalaman sekitar 1.500 meter hingga 2.000 meter.
Kementerian Pertahanan Korsel dalam pernyataan terbaru pada Rabu (9/11) waktu setempat, mengumumkan pihaknya berhasil menemukan dan mengevakuasi puing-puing berukuran panjang tiga meter dan lebar dua meter, yang diidentifikasi sebagai rudal Korut jenis SA-5.
"SA-5 merupakan sebuah rudal yang juga bisa digunakan sebagai rudal darat-ke-darat," sebut Kementerian Pertahanan Korsel dalam pernyataannya.
"Rusia baru-baru ini menggunakan darat-ke-udara yang mirip dengan itu, sebagai rudal darat-ke-darat dalam perang Ukraina," imbuh pernyataan itu.
Pengumuman Korsel itu disampaikan sehari setelah Korut membantah tuduhan Amerika Serikat (AS) soal rezim komunis itu mengirimkan pasokan amunisi artileri ke Rusia untuk membantu invasi ke Ukraina. Pyongyang menegaskan pihaknya tidak pernah dan tidak berencana untuk melakukan hal itu.
Awal bulan ini, Korut melakukan rentetan peluncuran rudal dan artileri yang jumlahnya mencetak rekor, termasuk sebuah rudal balistik antarbenua, sebagai respons atas latihan udara gabungan yang digelar Korsel dan AS secara besar-besaran.
Seoul dan Washington DC memperingatkan bahwa peluncuran rudal semacam itu bisa berujung pada uji coba nuklir terbaru Korut. dtc