Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Medan. Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Medan, Suryadi Panjaitan, mengatakan, pengelolaan sampah di Kota Medan kini lebih serius dan terarah.
Tidak hanya melimpahkan kepada pihak kecamatan, pengelolaan sampah yang dilakukan harus dimulai dari hulu hingga hilir guna memberikan hasil maksimal dalam mengatasi persoalan sampah.
Selain kewilayahan mulai terlihat bersih, Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Terjun di Jalan Paluh Nibung, Kelurahan Terjun, Kecamatan Medan Marelan kini tidak terlihat kumuh, seram dan menakutkan lagi.
Ada wilayah TPA yang dulunya menjadi tempat menampung sampah, kini telah menjadi Ruang Terbuka Hijau (RTH) yang hijau dan asri diberi nama Taman Edukasi Sampah.
Selain tempat beristirahat, masyarakat sekitar menjadikannya tempat bersantai karena dilengkapi dengan tempat bangunan joglo.
Tidak itu saja, penanganan sampah yang selama ini dilakukan dengan menggunakan sistem open dumping mulai ditinggalkan dan beralih menjadi sanitary landfill yang ramah lingkungan.
Sebab, DLH Kota Medan telah membangun penanganan sampah dengan sistem sanitary landfill. “Insya Allah, Maret 2023 pembangunannya selesai dan dapat dipergunakan,” kata Bobby Nasution saat peninjauan TPA Terjun bersama Dubes Belanda untuk Indonesia HE Lambert Grijns, Rabu (8/2).
Menurut Suryadi Panjaitan, perangkat daerah yang dipimpinnya tidak hanya mengubah sistem pengelolaan sampah yang sebelumnya open dumping menjadi sanitary landfill, juga telah menata TPA Terjun menjadi tampak lebih hijau dan asri.
"Sudah kita tata agar TPA terjun ini memiliki RTH sebagai tempat istirahat atau pun ngobrol-ngobrol masyarakat yang beraktivitas di tempat tersebut. Kita juga enak memandang dari situ. Selain itu, aroma busuk juga tidak tercium lagi di tempat tersebut,” ungkap Suryadi kemarin.
Disamping itu, imbuh Suryadi Panjaitan, DLH juga melakukan penanaman pohon guna menambah penghijauan serta akan membangun gapura pintu masuk ke TPA. Suryadi menilai pembangunan gapura ini dilakukan agar jalanan menuju RTH terlihat lebih indah.
“Jadi, kita benar-benar menata TPA Terjun agar lebih baik lagi. Apalagi di situ banyak hewan-hewan seperti unggas yang hidup dan di bawah TPA juga terdapat kolam-kolam ikan milik masyarakat sekitar. Artinya, TPA Terjun kini tidak seseram yang dibayangkan masyarakat seperti dulu,” ungkapnya.
Pengamat kebijakan publik Kristian Redison Simarmata juga membenarkan pengelolaan sampah sejak Bobby Nasution dilantik menjadi Wali Kota Medan lebih baik, serius dan terarah.
Oleh karenanya, Direktur Eksekutif Perkumpulan Suluh Muda Indonesia ini sangat mengapresiasi dan mendukung penuh pengelolaan yang dilakukan tersebut.
“Kita melihat pengelolaan sampah yang dilakukan Pak Bobby Nasution lebih baik. Tidak hanya penanganan sampah dilakukan mulai hulu hingga hilir, TPA Terjun kini tidak menjadi tempat menyeramkan lagi. Ini patut didukung dan diapresiasi, sebab TPA dijadikan RTH yang hijau dan asri. Apalagi kita ketahui, RTH sangat kurang di Kota Medan. Tentunya kehadiran RTH di TPA Terjun menjadi tempat rekreasi bernuansa alam di tengah kepadatan penduduk serta aktivitas warga,” papar Kristian.
Dalam upaya mendukung pengelolaan sampah yang dilakukan, Kristian berharap Pemko Medan melalui DLH ke depannya dapat melakukan proses hilirisasi pengelolaan sampah yang berbasis masyarakat sekitar.
“Selain menjadi sumber ekonomi alternatif, hilirisasi yang dilakukan juga dapat menghasilkan energi,” saran Kristian.