Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Medan. Wilayah pesisir dan pulau-pulau kecil yang ada di seluruh Indonesia, termasuk di Provinsi Sumatra Utara (Sumut), terus mendapatkan perhatian dari pemerintah.
Hal itu dikatakan M Riza Kurnia Lubis S.Pi, M.Si selaku Kepala Bidang Kelautan Pesisir dan Pulau-pulau Kecil Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Sumut kepada para wartawan di Medan, Senin (13/3/2023).
Kata dia, salah satu bentuk perhatian yang diberikan Pemerintah adalah melalui kebijakan komprehensif terkait pengelolaan wilayah pesisir dan pulau-pulau kecil di seluruh Indonesia.
Ia bilang, kebijakan itu dicantumkan dalam UU Nomor 1 Tahun 2014 tentang Perubahan Atas UU Nomor 27 Tahun 2007 tentang Pengelolaan Wilayah Pesisir dab Pulau-pulau Kecil.
Riza menyebutkan, UU tersebut menyatakan dengan tegas kalau sumber daya pesisir dan pulau-pulau kecil terdiri dari berbagai kategori.
"Yaknibsumber daya hayati, sumber daya nonhayati, sumber daya buatan, dan jasa-jasa lingkungan," kata Riza menjelaskan.
Nah, kemudian, ia mengatakan, sumber daya hayati meliputi ikan, terumbu karang, padang lamun, mangrove, dan biota laut lain.
Lalu, sumber daya nonhayati meliputi pasir, air laut, mineral dasar laut.
Sementara itu sumber daya buatan meliputi infrastruktur laut yang terkait dengan kelautan dan perikanan, dan jasa-jasa lingkungan berupa keindahan alam.
"Juga permukaan dasar laut tempat instalasi bawah air yang terkait dengan kelautan dan perikanan serta energi gelombang laut yang terdapat di wilayah pesisir," kata Riza.
"Dan wilayah pesisir adalah daerah peralihan antara ekosistem darat dan laut yang dipengaruhi oleh perubahan di darat dan laut," Riza menambahkan.
Kata dia, semua hal terkait wilayah pesisir dan pulau-pulau kecil telah disampaikan secara masif kepada pelajar dan maatarakat di wilayah pesisir Kabupaten Batubara beberapa waktu yang lalu.
Riza mengatakan, sosialisasi tersebut dilakukan selama 2 hari, yakni sejak tanggal 8 sampai 9 Maret 2023 dengan mengusung nama "Gerakan Cinta Laut " dan tema yang diusung adalah "Menumbuhkan Budaya Cinta Bahari sebagai Jati Diri Maritim”.