Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Medan. Tampil di hari kedua Lake Toba Tradisional Music Festival 3.0 di Lapangan SMPN 1 Raya, Kecamatan Raya, Simalungun, Sumatera Utara (Sumut) Sabtu malam (29/7/2023), masing-masing kelompok musik menunjukkan kebolehannya mengusung musik hibrid. Contohnya Eta Margondang yang berkolaborasi dengan pemusik tradisi Batak Toba Martogi Sitohang.
Membawakan sejumlah reportoar antara lain Sitolu Sada serta karya Brevin Tarigan berjudul "Ningkah" dan "Frekuensi Universe" karya Martogi Sitohang. Kelompok ini memadukan instrumen musik modern dengan tradisi. Unsur tradisi yang dibawa juga mewakili beberapa etnis yang ada di Sumut, antara lain Karo, Toba, Melayu. Akordion dikawinkan dengan kulcapi (kecapi Karo) dan gitar elektrik serta beragam perkusi. Selo kolaborasi dengan sarune bolon yang pentatonik. Rhytem sesekali terasa jazzy, ada juga bluesnya, tapi tidak kehilangan unsur etnisnya. Alhasil nadanya terasa segar di telinga.
Dari sisi perform, kelompok musik ini juga mencuri perhatian. Apalagi saat
masing-masing personal secara atraktif diberi sesi untuk menunjukkan skillnya kepada penonton yang berjubel.
Tidak hanya Eta Margondang yang tampil memukau. Kelompok lain seperti SIOU Band juga sama uniknya. Kelompok band ini membawakan lagu etnis dengan tampilan gahar. Suara berat ala rocker dengan distorsi gitar, mengiringi lagu "Rege-rege". Begitu juga dengan Sada Kata, Dorm Band dan tentu Punxgoaran yang tampil di malam yang sama.
Perhelatan yang digelar Rumah Karya Indonesia (RKI) bersama Direktorat Perfilman, Musik dan Media Kemendikbud ini, berlangsung 28-30 Juli 2023. Vanue ada di dua titik. Pertama di halaman SMPN 1 Raya dan Pantai Bebas Prapat.
"Ini tahun ketiga festival ini kami gelar. Kali ini kami mengambil tema 'Budaya Tradisi yang Menginspirasi Anak'. Harapannya generasi muda, dimulai dari anak-anak sudah harus diperkenalkan lebih mendalam tentang seni budayanya sendiri untuk kemudian bisa mengembangkannya secara lebih luwes," kata Direktur RKI Ojax Manalu.