Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com - Jakarta - Sebelum resmi tayang, Black Adam menjadi salah satu proyek yang digadang-gadang akan menjadi napas panjang Dwayne Johnson atau The Rock di dunia superhero.
Sayangnya jelang penayangannya, terjadi pergolakan di Warner Bros dan membuat mereka memecat bos DC. Dua nama pengganti jajaran eksekutif yakni James Gunn dan Peter Safran pun sepertinya tak terlalu menaruh minat pada kisah Black Adam.
Apalagi film tersebut tak mendapatkan hasil yang baik di bioskop. Hasilnya, Black Adam pun absen dalam rencana baru James Gunn dan Peter Safran untuk DC.
The Rock pun mengungkapkan jika Black Adam 2 menjadi korban dari pergantian kepemimpinan di sana. Ia memakai istilah pusaran kepemimpinan meski tak dengan jelas menyebutkan nama James Gunn dan Peter Safran.
"Setiap kali Anda memiliki perusahaan, tetapi terutama ukuran dan besarnya itu adalah perusahaan publik, dan Anda memiliki semua perubahan dalam kepemimpinan, Anda memiliki orang-orang yang datang secara kreatif, secara fiskal, akan membuat keputusan yang mungkin tidak Anda setujui secara filosofis," tuturnya dalam podcast bersama Kevin Hart.
"Itu akan selalu menjadi salah satu misteri terbesar, menurut saya, tidak hanya bagi saya dan kami, tetapi juga di seluruh bisnis kami. Karena itu (tak hanya) pertanyaan Kevin, tapi itu pertanyaan dari Wall Street. Itu pertanyaan dari Hollywood," tambahnya.
Dwayne Johnson juga mencantumkan beberapa pencapaian Black Adam, termasuk penampilannya yang cukup mengesankan untuknya di box office.
"Anda membuat pahlawan super baru. Anda ingin menumbuhkan waralaba. Anda membawa kembali Superman dan Henry Cavill. Dunia menjadi gila," katanya, mengacu pada adegan kredit akhir film, yang menampilkan kembalinya Cavill sebagai Clark Kent.
"Dan saya menciptakan portofolio pahlawan super yang beragam di mana kami hanya memiliki pria dan wanita kulit berwarna di Black Adam juga," pungkasnya. dtc