Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com - Jakarta - Israel membombardir Gaza semalaman setelah memberi peringatan akan mengintensifkan serangan menjelang invasi darat. Israel juga meminta agar warga sipil mengungsi.
Dilansir AFP, Minggu (22/10/2023), Israel saat ini akan mengintensifkan pemboman untuk meminimalkan risiko terhadap pasukannya ketika mereka memulai invasi lewat darat. Hal itu disampaikan Juru bicara militer Laksamana Daniel Hagari, pada hari Sabtu (21/10).
Sementara itu, Israel telah memperingatkan lebih dari satu juta penduduk Gaza utara untuk pindah ke selatan demi keselamatan mereka. PBB mengatakan lebih dari setengah penduduk wilayah kantong tersebut menjadi pengungsi internal.
Ratusan ribu warga sipil diyakini masih tinggal di sekitar Kota Gaza di utara karena tidak mau atau tidak bisa meninggalkan wilayah tersebut.
Militer Israel Bersiap
Hamas mengatakan serangan semalam di Jalur Gaza menewaskan sedikitnya 80 orang dan menghancurkan lebih dari 30 rumah. Di Rafah, seorang jurnalis AFP melihat seorang pria menggendong jenazah bayinya yang terbungkus kain kafan, sementara orang-orang menangis di dekat deretan mayat.
Sementara itu, ketika kekhawatiran terjadinya konflik yang lebih luas, Pentagon, AS, mengatakan pihaknya memperkuat pasukannya di Timur Tengah untuk 'membantu pertahanan' sekutu AS, Israel, di tengah eskalasi yang dilakukan Iran dan pasukan proksinya" di wilayah tersebut.
Pentagon juga mengatakan pihaknya memberi tahu pasukan tambahan untuk "bersiap mengerahkan perintah", tanpa menentukan berapa banyak atau kapan mereka akan dikirim.
Komandan Israel mengunjungi unit garis depan pada hari Sabtu untuk mengumpulkan pasukan menjelang invasi darat yang diperkirakan akan dilakukan.
"Gaza berpenduduk padat, musuh sedang mempersiapkan banyak hal di sana -tapi kami juga mempersiapkannya," kata kepala staf Letnan Jenderal Herzi Halevi kepada salah satu brigade infanteri saat berkunjung.
Invasi darat menimbulkan banyak sekali tantangan bagi pasukan Israel, yang kemungkinan besar akan menghadapi jebakan dan terowongan Hamas, dan juga harus mempertimbangkan keselamatan lebih dari 200 sandera yang diculik oleh militan.
Dua sandera AS dibebaskan pada Jumat malam setelah mediasi dari Qatar, yang mengatakan lebih banyak lagi sandera akan dibebaskan 'segera'. dtc