Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
MedanBisnis. Medan- Halte yang berada di kawasan Kota Medan tak terawat. Terlihat dari kondisi fisik yang telah rusak dan dikotori oleh poster beberapa perusahaan untuk berpromosi. Halte seyogyanya adalah fasilitas umum yang nyaman bagi warga menunggu angkutan umum.
Asti (18), seorang pelajar, harus menunggu angkutan kota 5 meter dari halte di simpang Polonia. Pasalnya, halte dalam kondisi rusak dan kotor.
"Keadaan halte tidak nyaman, atapnya mau tumbang, uda gitu tempat duduknya juga kotor, jadi ga berani duduk disitu (halte). Takutnya pas ada angin atapnya tumbang kenak ke saya" keluhnya, Minggu (30/07/2017).
Pantauan medanbisnisdaily.com di lapangan, beberapa halte tidak terawat dan tidak bermanfaat sesuai fungsi. Seperti halte di depan Ramayana Teladan di Jalan Sisingamangaraja dan di depan Medan Fair Plaza, Jalan Gatot Subroto, beralih fungsi sebagai tempat tongkrongan beca bermotor untuk menunggu penumpang. Hal ini berakibat bagi warga yang harus mengalah untuk menunggu angkutan umum di tempat lain bukan halte.
Rini (32), ibu rumah tangga, warga Mariendal, selesai berbelanja di Ramayana Teladan, ketika ditanya kenapa tidak menunggu angkutan umum di halte mengatakan kegelisahannya.
"Gimana mau nunggu di halte, halte juga uda penuh sama tukang becak yang lagi nunggu penumpang. Harusnya pemerintah itu tegas, jangan abis bangun uda dibiarin. Liat aja, halte juga kotor dan ga terawat," ungkap Rini.