Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
MedanBisnis - Jakarta - Elektronifikasi pembayaran jalan tol akan dilakukan pada 31 Oktober 2017 mendatang. Untuk mengetahui kesiapan, Komisi VI DPR RI memanggil perbankan, Kementerian BUMN dan PT Jasa Marga (Persero) untuk rapat dengar pendapat.
Dalam rapat tersebut, Anggota Komisi VI Bowo Sidik Pangarso mengusulkan agar kartu e-money bisa digratiskan selamanya untuk pengguna jalan tol.
"Sekarang kan kartunya masih Rp 20.000 ya. Kenapa tidak digratiskan saja? Demi mendukung non tunai," kata Bowo di Gedung DPR RI, Jakarta, Rabu (11/10/2017).
Kemudian, Pimpinan rapat, Azam Azman Natawijaya juga mengusulkan kartu uang elektronik bisa digratiskan dan tanpa dipungut biaya.
"Kan ada diskon 100% biaya kartu, dari 16 Oktober sampai 31 Oktober 2017. Kenapa ada jangka waktunya? Tidak selamanya saja digratiskan? Agar masyarakat lebih mudah dan berminat," ujarnya.
Menanggapi usulan tersebut, Direktur BNI Anggoro Eko Cahyo menjelaskan program promosi diskon biaya kartu pernah dilakukan pada Agustus lalu. Kemudian dilanjutkan pada 16 Oktober 2017 - 31 Oktober 2017.
"Dengan diskon 100% alias gratis ini, kami mengharapkan masyarakat pada 31 Oktober mendatang sudah punya kartu semua. Jadi nanti yang membeli lewat masa promosi lebih sedikit," ujar Anggoro.
Dari program promosi tersebut, BUJT akan memberikan subsidi sebesar Rp 10.000 dan perbankan Rp 10.000 sehingga kartu bisa gratis. Namun masyarakat harus tetap mengisi ulang.
Anggoto mencontohkan, misalnya uang elektronik yang dijual saat ini Rp 50.000 karena diskon 100% untuk biaya kartu, maka saldo yang didapatkan Rp 50.000. Jika dikenakan biaya kartu maka saldo yang didapatkan Rp 30.000.
Kemudian, dia juga menjelaskan biaya Rp 20.000 yang disebut bank sebagai biaya kartu adalah untuk biaya cetak, biaya chip dan biaya distribusi.dtc