Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Samosir. Menurut biasanya pada tahun-tahun sebelumnya, bahkan awal bulan Desember, sekitar 50% dari luas areal persawahan, khususnya lahan padi di Desa Pardugul, Kecamatan Pangururan, Kabupaten Samosir, Sumatra Utara sudah selesai ditanami.
Kepada medanbisnisdaily.com, Senin (27/11/2017) siang, di warung Lina br Sinurat, beberapa warga Pardugul menuturkan, lambatnya musim tanam kali ini dikarenakan minimnya operator hand traktor.
"Ada sebanyak 9 unit hand traktor di Desa Pardugul. Milik kelompok tani, juga milik pribadi (swasta). Tapi proses pengolahan lahan makin lambat. Ini dikarenakan minimnya operator. Menurut saya, pemerintah perlu menyikapi ini," ujar salah satu warga, Aman Sinurat.
Dia membandingkan, dulu sewaktu masih hanya 1 unit hand traktor milik pribadi yang ada di desa itu, justru pengolahan lahan jauh lebih cepat dibanding saat sekarang, jumlah hand traktor bertambah.
"Zaman membajak sawah dengan tenaga kerbau, pengolahan lahan, sepertinya justru lebih cepat dan lebih baik dibandingkan kehadiran hand traktor saat ini. Beberapa tahun lalu, hanya ada 1 unit hand traktor di desa ini, tapi lahan ter olah dengan baik. Sekarang, jumlah semakin banyak, tapi pengolahan makin melambat," kata Aman Sinurat.
Selain minimnya operator, kegiatan proyek desa yang bersumber dari dana desa (DD), juga pemicu keterlambatan pengolahan lahan. Di mana, hingga Desember, proyek fisik dana desa belum juga rampung.
"Dana Desa yang sifatnya pemberdayaan, sehingga warga memilih bekerja di proyek desa, waktu ke ladang tertunda. Padahal, sumber utama adalah bertani," tutur Robin Nainggolan menambahi.
Menurutnya, untuk mengantisipasi keterlambatan itu, ke depan, proyek fisik dana desa harus dipercepat proses pelaksanaannya. Di mana, pertanian di Samosir masih bergantung pada pertanian tadah hujan, musimnya di bulan November-Desember.
Pantauan medanbisnisdaily.com, lahan pertanian tiga desa di Kecamatan Pangururan, yakni Desa Pardugul, Panampangan, dan Parlondut, lahan padi sudah dipenuhi air akibat guyuran hujan dua minggu terakhir. Namun demikian, masih beberapa warga saja yang menanam padi hingga saat ini.