Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
MedanBisnis - Jakarta. PT Modern Internasional Tbk (MDRN) melaporkan kinerja keuangan hingga kuartal III-2017. Hasilnya kerugian induk dari PT Modern Sevel Indonesia (MSI) semakin membengkak.
Melansir laporan manajemen, MDRN mencatatkan penjualan bersih sebesar Rp 189,6 miliar. Angka tersebut turun 71,3% dibanding penjualan bersih periode yang sama ditahun sebelumnya sebesar Rp 660,7 miliar.
"Penurunan penjualan ini merupakan dampak dari restrukturisasi perseroan dan juga karena penghentian operasional seluruh gerai 7-Eleven (Sevel) per 30 Juni 2017," kata Corporate Secretary dilansir dari keterbukaan informasi di Bursa Efek Indonesia., Jumat (15/12).
Jika dilihat dari entitas usahanya, penurunan penjualan paling besar dari lini bisnis Sevel. Sepanjang 9 bulan tahun ini bisnis Sevel hanya membukukan penjualan bersih Rp 133,7 miliar, turun 74,6% dibanding periode yang sama tahun sebelumnya sebesar Rp 526,2 miliar. Tidak jauh berbeda dengan Sevel, lini bisnis industrial imaging juga turun 41,6% dari Rp 134,5 miliar di kuartal III-2016 menjadi Rp 55,9 miliar.
Sementara beban operasi perseroan dan entitas anak membengkak 154,3% dari Rp 397,3 miliar menjadi Rp 1,02 triliun. Kenaikan beban operasi itu disebabkan proses restrukturisasi perseroan seperti efisiensi karyawan, penutupan Sevel serta penutupan nilai aset.
Dengan kondisi tersebut, MDRN sepanjang 9 bulan di 2017 menderita kerugian komprehensif periode berjalan sebesar Rp 806,1 miliar. Angka itu meningkat 418,39% dari catatan rugi komprehensif periode berjalan kuartal III-2016 sebesar Rp 155,5 miliar. (dtf)