Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Jakarta. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diperkirakan akan kembali melanjutlan tren pelemahannya. Salah satu menjadi pemberat adalah data inflasi yang dirilis BPS belum lama ini.
BPS mencatat inflasi Juni 2018 sebesar 0,59%. Inflasi Juni itu membuat inflasi di tahun kalender dari Januari-Mei 2018 sebesar 1,90% dan year on year (yoy) 3,12%.
Analis Artha Sekuritas Indonesia Juan Oktavianus Harahap mengatakan, mengatakan selain inflasi kenaikan suku bunga acuan BI 7 days repo rate sebesar 50 bps jadi 5,25% juga turut menjadi sentimen negatif.
"IHSG diprediksi melemah dikarenakan pelaku pasar mencerna keluarnya data inflasi yang rendah ditambah dengan kenaikan tingkat suku bunga sebesar 50," kata Juan dalam risetnya, Rabu (4/7).
Menurutnya kenaikan suku bunga acuan akan menekan laju pertumbuhan ekonomi. Inflasi yang rendah pun menjadi cerminan perekonomian mulai melambat.
Dia memprediksi IHSG hari ini ditutup melemah dengan perkiraan suport pada level 5.611 dan resistance 5.727.
"Penurunan IHSG kemarin juga didorong oleh investor yang mencerna data inflasi yang keluar lebih rendah dari tahun lalu," tambahnya.
Pagi tadi IHSG dibuka menguat tipis 0,12% ke 5.640. Namun setelah itu IHSG kembali ke zona merah hingga sudah melemah 1,3% ke 5.560.(dtf)