Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Berastagi. Tingkat pesanan kamar hotel saat libur Natal dan Tahun Baru (Nataru) di kawasan kota wisata Berastagi, Kabupaten Tanah Karo, Sumatra Utara mengalami kenaikan di atas 20% dibanding Nataru 2017. Hal ini diprediksi seiring dengan menurunnya tingkat kekhawatiran turis terhadap dampak Gunung Api Sinabung.
"Mulai tanggal 24 hingga 31 Desember, rata-rata di atas 80 persen kamar full boking dari 103 kamar yang ada. Tahun ini lebih ramai dari tahun lalu. Pengaruh menurunnya aktivitas erupsi Sinabung, diyakini sangat berpengaruh terhadap tingkat kunjungan," ungkap GM Hotel Internasional Sibayak (HIS) Berastagi, Dedi Nelson, kepada medanbisnisdaily.com, Senin (24/14/2018).
Dedi menjelaskan, nilai jual pariwisata Kabupaten Karo sangat tinggi dikarenakan adanya dua gunung berapi, agrowisata (pertanian wisata,red), pemandian air panas belerang, hawa sejuk, dan panorama keindahan alam lainnya, semisal danau dan air terjun.
"Keluhan turis, selain kemacetan arus lalu lintas menuju Berastagi, khususnya dari arah Medan, hiburan malam juga terasa sangat minim. Kebersihan di Kota Berastagi dan daerah tujuan wisata (DTW) lainnya juga perlu perhatian ekstra khusus, oleh Pemda Karo. Untuk itu, ke depannya kita harapkan adanya sustainable tourism (pembangunan pariwisata berkelanjutan) yang melibatkan segela aspek penunjang wisata," ujar Dedi.
Ketua Perhimpunan Hotel dan Restauran Indonesia (PHRI), Tanah Karo, Dickson Pelawi, juga menjelaskan hal yang sama. Menurutnya, tingkat kunjungan wisata sudah mulai tampak sejak beberapa hari terakhir di Berastagi dan sejumlah DTW.
"Kita harapkan turis merasa puas berkunjung ke Karo. terkait pembenahan ke depannya, diharapkan peran cerdas pemerintah daerah. Kita dari PHRI siap membantu dan memfasilitasi," ucap Dickson.
Terkait antisipasi kemacetan arus Lau Lintas, khususnya dipintu gerbang wisata Karo, Kota Berastagi, Kapolsekta Berastagi, Kompol Aron Siahaan, mejelaskan jajaran Polres Tanah Karo telah membuat peta dan sejumlah rambu jalur alternatif masuk dan keluar atau tanpa dari Berastagi. Di antaranya, simpang Pelawi Dusun Tongkoh keluar Desa Jaranguda menuju kota atau tembus Jalan Udara Brastagi, selanjutnya dapat langsung menuju Kota Kabanjahe.
Jalur alternatif Tugu Jeruk, Dusun Tongkoh via Desa Tiga Jumpa (Simpang Barusjahe,red) tembus Tigapanah atau Desa Simpang Sinaman meuju Kecamatan Merek. Alternatif Simpang Ujung Aji Berastagi tembus Tiga Panah atau Tongkoh. "Dipersimpangan sudah ditempelkan rambu jalur alternatif, kami siaga 24 jam. Kita juga menghimbau pengendara agar taat peraturan Lalu Lintas, sabar dijalan, jika mengantuk istirahat, pabila ragu silahkan bertanya di pos-pos yang ada," papar Kompol Aron.