Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Natal. Dari ketinggian 100 - 120 dpl di Bukit Bendera Natal, Madina, Sumut. Tampak bibir Pantai Natal dengan garis horizon Samudra Hindia. Dataran tinggi ini punya banyak cerita. Tentang sejumlah sosok yang kini bersemayam dalam makam. Tapi, ikut menoreh sejarah dalam keberadaan Natal hingga saat ini.
Misalnya saja, Syek Abdul Malik dan Syek Abdul Rasyid di Perkuburan Muslim setempat. Serta, sebuah makam lagi tepat di puncak bukit Bendera.
Sejumlah makam di sana, acapkali menjadi sasaran ziarah para pelancong dan juga warga sekitar.
Kawasan ini, juga salah satu lokasi yang dijadikan sebagai jalur evakuasi para warga. Sebab, ketinggiannya relatif aman. Maka, acapkali ketika gempa terjadi, penduduk setempat memilih lokasi bukit Bendera sebagai tempat evakuasi.
Informasi yang ada, Bukit Bendera sejak awal diplot untuk kawasan perluasan kota. Dimana, pada beberapa titik telah dibuka sebagai akses jalan ke kawasan itu. Sedikitnya, ada tiga pintu masuk ke sana. Misalkan, di jalan Teuku Umar.
"Banyak akses ke bukit Bendera," ungkap warga setempat, Basmiannur, Selasa (25/12/2018).
Kondisi di sana, kata dia sejak lama telah mengalami pengerasan badan jalan. Dan, fisik jalan bertekstur tanah liat itu sudah siap menampung aspal hotmix ataupun rabat beton. Tapi, pihak Pemerintah setempat seakan masih terkendala masalah pembebasan lahan di beberapa titik dari masyarakat setempat.
Padahal, kawasan ini berpotensi menciptakan sejumlah kota satelit. Misalkan, jalan penghubung itu akan mempermudah akses ke Desa Sikara-kara
Bukan tidak mungkin, ketika akses jalan darat sudah laik di sana, akan berkembang dengan bermunculannya kawasan-kawasan permukiman baru.