Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Medan. Marbes Polri menyampaikan, bahwasanya Provinsi Sumatra Utara (Sumut) menjadi salah satu dari empat daerah potensi konflik yang memiliki tingkat kerawanan tinggi saat Pemilu 2019, selain Provinsi Sulawesi Selatan, Yogyakarta dan juga Solo.
Bahkan, Mabes Polri juga menyebutkan, akan memberikan penambahan kekuatan pengamanan bagi ke 4 daerah tersebut guna melakukan pencegahan.
Menyikapi hal ini, Kabid Humas Polda Sumut Kombes Pol Tatan Dirsan Atmaja melalui Kasubbid Penmas, AKBP MP Nainggolan, mengatakan, sampai saat ini Polda Sumut masih terus bekerja agar suasana Keamanan dan ketertiban masyarakat (Kamtibmas) di 33 kabupaten/kota di Sumut tetap kondusif.
"Sampai hari ini belum ada keributan yang fatal baik konflik antar pendukung caleg maupun perbedaan dukungan pasangan calon presiden dan calon wakil presiden," ungkapnya kepada wartawan di ruangannya, Jumat (1/2/2019).
Namun begitu, lanjutnya, untuk meredam keributan agar tak muncul ke permukaan, Polda Sumut melalui Direktorat Intelejen Keamanan (Intelkam) selama ini sudah menjalankan tugas dengan baik.
"Hal itu didukung juga dengan kegiatan Kapolda Sumut selama ini yang intens melakukan silaturahmi dengan berbagai lapisan masyarakat dan sejumlah tokoh-tokoh agama di berbagai daerah di Sumut," jelasnya.
Selain itu, mantan Kapolres Nias Selatan (Nisel) tersebut menuturkan, mengenai rencana Mabes Polri akan menambah personel, Polda Sumut tentu akan siap menerimanya. "Kalau ada penambahan (Personel) tentu kita siap," tandasnya.
Seperti diketahui, Sumut ditetapkan sebagai satu dari empat daerah yang memiliki tingkat kerawanan yang tinggi saat Pemilu 2019. Wakapolri Komjen Ari Dono Sukmanto mengungkapkan, berdasarkan data dari intelijen, terdapat beberapa daerah yang memiliki potensi konflik saat Pileg berlangsung. Keempat daerah memiliki potensi konflik karena sebelumnya pernah terjadi beberapa peristiwa.
"Maka kita anggap, kita prediksi di sana masih bisa berkembang kelompok-kelompok tertentu untuk melaksanakan aksi-aksi yang bisa mengganggu situasi Kamtibmas. Maka kita dorong kekuatan kesana untuk lebih fokus," paparnya.
Sementara itu, Kepala Biro Penerangan Masyarakat Divisi Humas Polri, Brigjen Pol Dedi Prasetyo, mengungkapkan, Mabes Polri akan menambahkan kekuatan pengamanan ke 4 daerah tersebut.
Namun ia menilai, pertarungan dan persaingan legislatif memiliki tingkat kerawanan lebih tinggi dibandingkan Pemilihan Presiden (Pilpres). Karena persaingannya tidak hanya Calon Legislatif (Caleg) sesama partai, namun juga persaingan dengan Caleg dari partai lain. "Kemudian tidak menutup kemungkinan juga akan terjadi gesekan adalah para pendukung tiap Caleg maupun Parpol. Ini perlu diantisipasi masif," tegasnya.