Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Medan. Realisasi pertumbuhan ekonomi Sumatera Utara (Sumut) sepanjang 2018 tumbuh sebesar 5,18%. Angka ini lebih baik dibanding tahun sebelumnya yang mencatat pertumbuhan sebesar 5,12%.
Direktur Kantor Perwakilan Bank Indonesia (BI) Sumut, Adiwiana Septonarwanto mengungkapkan, pertumbuhan ekonomi Sumut 2018 terutama didorong oleh kinerja investasi dan konsumsi rumah tangga.
"Investasi tumbuh sebesar 10,25% dengan kontribusi 3,01% terhadap pertumbuhan ekonomi," katanya di Medan, Kamis (7/2/2018).
Dia merinci, realisasi kinerja investasi ini lebih tinggi dibanding 2017 sebesar 5,19% dengan kontribusi 1,72%. Tingginya pertumbuhan investasi didorong oleh percepatan pembangunan infrastruktur strategis 2018, seperti Pelabuhan Kuala Tanjung dan Jalan Tol Medan-Tebing Tinggi. Pelaku usaha disinyalir tetap agresif dalam melakukan investasi dalam bentuk pembelian mesin dan perlengkapan untuk menjaga momentum perbaikan ekonomi dari sisi produksi.
Sementara, konsumsi rumah tangga juga berhasil tumbuh 5,87% dengan kontribusi 3,00% terhadap pertumbuhan ekonomi 2018 karena didorong oleh daya beli mansyarakat yang menguat. "Inflasi yang rendah dan stabil mendorong aktivitas belanja pada 2018. Selain itu ada juga kenaikan UMP dan penambahan komponen pada gaji ke-13 dan ke-14," jelasnya.
Konsumsi lembaga non profit rumah tangga (LNPRT) juga mendorong ekonomi Sumut lebih tinggi. Sektor ini berhasil tumbuh 11,38%, tertinggi di antara seluruh komponen dari sisi pengeluaran meski dengan kontribusi 0,11% terhadap perekonomian. Aktivitas Pilkada 2019 dan persiapan Pileg dan Pilpres 2019 disinyalir memberikan dampak positif terhadap pertumbuhan komponen ini.
Begitupun, kata dia, kinerja ekonomi Sumut sepanjang 2018 masih mendapat tekanan dari sektor eksternal yang menurun sejalan dengan perekonomian global yang melambat. "Perekonomian negara mitra datang mengalami perlambatan sehingga volume perdagangan dunia menurun," katanya.
Selain itu, tambahnya, harga kelapa sawit dan karet di pasar internasional cenderung menurun akibat suplai yang melimpah sehingga memberi tekanan terhadap kinerja ekspor Sumut.
BI memperkirakan, momentum perbaikan ekonomi Sumut masih akan terus berlanjut pada tahun ini, terutama ditopang oleh kuatnya permintaan domestik. Daya beli masyarakat diperkirakan terus meningkat seiring dengan kenaikan UMP dan inflasi yang terjaga.
Pelaksanaan Pileg dan Pilpres 2019 juga diproyeksikan bakal mendorong konsumsi LNPRT dan konsumsi pemerintah. Bersamaan dengan itu, investasi juga diyakini akan terus tumbuh dengan berlanjutnya pembangunan infrastruktur dan proyek-proyek strategis nasional di SUmut. "BI memprediksi, ekonomi Sumut 2019 akan berada di level 5,1% hingga 5,5%," pungkasnya.