Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Medan. Cascara, minuman dari olahan kulit kopi asal Tapanuli Selatan punya proses yang lumayan panjang membuatnya. Kadiv Pengembangan Usaha Pesantren Modern Unggulan Terpadu Darus Mursyid (PDM) di Kabupaten Tapanuli Selatan (Tapsel), Riki Ardiansyah, Kamis malam (14/3/2019), menerangkan, kopi yang pilih merupakan jenis kopi wine.
Kopi yang masih dalam bentuk biji chery dipetik. Kemudian dicuci bersih dan dijemur hingga kadar airnya sampai sekitar 20%. Kata Riki, semakin biji kopi itu mengering maka akan semakin baik kualitasnya karena saat dipermentasi kopi tidak mudah membusuk. Proses ini membutuhkan waktu 21 hari.
Setelah melewati proses itu, kopi dijemur kembali sampai benar-benar kering. Setelah diyakini biji kopi mengering, maka biji kopi siap digiling. Hasil penggilingan memisahkan kulit dengan biji kopi. Kulit kopi inilah yang siap disajikan sebagai minuman. Mulai dari pemetikan hingga bisa disajikan, kata Riki, membutuhkan waktu sekitar 41 hari.
Untuk penyajiannya tidak sembarangan. Ada standard agar mendapatkan rasa yang pas. Warna cascara seperti teh. Rasanya sedikit asam dan beraroma seperti somboy.
"Kalau dibilang 1:20. Satu gram cascara dengan 20 mili liter air. Penyeduhannya seperti membuat kopi. Harus pakai air yang benar-benar panas. Ada penyaringannya dan menyeduh air panas ke cascara juga sama seperti menyiram air panas ke kopi," terangnya, di paviliun Pemkab Tapanuli Selatan di arena Pekan Raya Sumatra Utara (PRSU) 2019, Jalan Gatot Subroto, Medan, Kamis malam (14/3/2019)..