Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com - Surabaya - Pemilik akun Facebook Antonio Banerra ternyata memiliki alasan mengapa membuat hoaks terulangnya kerusuhan 1998 jika salah satu capres terpilih. Pria bernama asli Arif Kurniawan Radjasa itu mengatakan bahwa keluarganya merupakan korban kerusuhan tersebut.
Dalam pengakuannya kepada polisi, Arif mengaku tidak ingin kejadian 1998 seperti yang menimpa keluarganya kembali terulang. Pernyataan tersebut dibenarkan Arif saat dirilis di Mapolda Jatim, Surabaya.
"Ya kalau sementara keterangannya seperti itu," kata Arif Minggu (7/4/2019).
Namun Kabid Humas Polda Jatim Kombes Frans Barung Mangera mengatakan pihaknya belum bisa menyimpulkan motif Arif membuat hoaks. Pihaknya meminta waktu untuk lebih mendalami motif pelaku.
"Berikan kesempatan penyidik untuk mendalami. Motif dan lain sebagainya masih didalami, kenapa? Karena baru semalam tertangkap," imbuh Barung.
Sebelum ditangkap polisi pada Sabtu (6/4) malam, Arif sempat mengubah nama akun Facebooknya. Dari Antonio Banerra menjadi Gatot Kaca.
"Ya kemarin sempat diganti dengan akun (nama) Gatot Kaca Facebooknya," kata Kasubdit V Cyber Crime Polda Jatim AKBP Cecep Susatya dalam konferensi pers di Mapolda Jatim.
Akun tersebut dibuat sekitar tahun 2015. Kepada polisi. Arif mengaku hanya menggunakan media sosial Facebook dan baru pertama kali menyebarkan hoaks.
Barung kemudian menambahkan kasus ini bisa menjadi peringatan bagi masyarakat agar tak melakukan hal-hal SARA. Selain itu, dia ingin masyarakat lebih pintar dalam bersosial media dengan tidak membagikan berita hoaks.
"Yang perlu dicatat tidak ada lagi rasis-rasis di negara Indonesia. Karena Indonesia terdiri dari berbagai suku, agama dan bangsa," pungkasnya.dtc