Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Jakarta. Usai kecelakaan maut yang terjadi di Ethiopia (Ethiopian Airlines) dan Indonesia (Lion Air), pesanan pesawat seri 737 Max mengalami penurunan. Bahkan sejumlah maskapai penerbangan membatalkan pesanan hingga puluhan unit.
Mengutip CNN Business, Rabu (10/4/2019), dari data Boeing yang terbit pada Selasa lalu, menunjukkan jika hanya ada 10 pesawat yang dipesan dalam dua bulan pertama 2019. Sementara pada Maret 2019 tak ada pesanan sama sekali yang masuk ke Boeing.
Angka tersebut merosot tajam jika dibandingkan dengan kuartal pertama tahun 2018 yang mencatatkan pesanan hingga 112 unit seri 737 Max. Kemudian saat itu Southwest Airlines (LUV) juga telah memesan 40 pesawat dan Ryanair memesan 25 pesawat.
Data penjualan yang buruk ini mencerminkan jika lalainya pengawasan ini merusak kepercayaan maskapai dan publik terhadap Boeing.
Saat ini penyelidik masih mencari penyebab kecelakaan di Ethiopian Airlnes dan kecelakaan 737 Max Lion Air. Secara keseluruhan dua kecelakaan tersebut merenggut 346 nyawa penumpang dan awak pesawat. Akibat kejadian ini, Boeing menghentikan pengiriman dan minggu lalu diumumkan jika pihaknya memangkas produksi 737 Max hingga 20%.
Analis ruang angkasa Grup Teal Richard Aboulafia menjelaskan penurunan penjualan unit pesawat Boeing bukanlah penyebab satu-satunya. Ada hal lain, misalnya rival Boeing yakni Airbus yang sudah mulai menciptakan pesawat lorong tunggal dengan sistem yang baik. Dia menyebut, Airbus seri A320 yang merupakan kompetitor 737 Max mencatatkan penjualan yang buruk. Sementara itu, maskapai Badan usaha milik negara (BUMN) Garuda Indonesia langsung membatalkan 50 pesanan seri 737 Max.
Pada Selasa, pengiriman seri 737 di luar kategori Max pada kuartal I 2019 turun menjadi 89 unit dari sebelumnya 132 unit. Namun penurunan tersebut terjadi akibat berkurangnya produksi.(dtf)