Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com - Jakarta - Deputi Komisioner OJK Institute Sukarela Batunanggar mengatakan bahwa memang sudah sewajarnya industri perbankan melakukan efisiensi pada perusahaannya. Efisiensi tersebut pun tidak jarang berujung pada pengurangan tenaga kerja.
Selain perkembangan teknologi yang memunculkan digital banking, perbankan pun harus menghadapi persaingan dengan perusahaan fintech. Karena hal tersebut, Sukarela pun menyebutkan bahwa memang datanya menyebutkan bahwa dalam tiga tahun ribuan bank telah berkurang cabangnya.
"Jadi mau tidak mau ya seiring dengan perkembangan digital banking dan persaingan dengan fintech perbankan harus lakukan efisiensi. Maka banyak bank lakukan down sizing, dari situ maka ada pengurangan tenaga kerja untuk menjadi efisien," ungkap Sukarela di Gedung BEI, Selasa (23/4/2019).
Sukarela pun menyebutkan bahwa kini lebih banyak transaksi perbankan dilakukan lewat digital. Dia menyebutkan bahwa hanya 3% transaksi nasabah yang dilakukan melalui teller di kantor-kantor cabang bank.
"Karena nasabah yang datang ke kantor cabang itu makin sedikit. Satu data menunjukkan, 90% lebih transaksi itu dilakukan digital, orang yang menabung lewat customer service itu cuma 3%,"
Sebelumnya, Sukarela menyebutkan layanan tatap muka perbankan mulai ditinggalkan sejak 3 tahun terakhir. Imbasnya jumlah cabang perbankan berkurang drastis.
"Dalam 3 tahun terakhir ada 1.000-an kantor cabang bank tutup. Jumlah kantor cabang bank ada penurunan 3%," ungkapnya. dtc