Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com - Jakarta - PT Garuda Indonesia Tbk (GIAA) tengah menjadi sorotan. Laporan keuangan perusahaan 2018 dianggap ada kejanggalan.
GIAA ternyata mampu mencatatkan laba bersih di 2018 lantaran memasukkan piutang ke dalam pendapatan. Dengan angka yang besar alhasil keuangan Garuda Indonesia menjadi positif.
Ekonom INDEF Bhima Yudhistira Adhinegara menilai Menteri BUMN Rini Soemarno harus turun tangan mengatasi polemik laporan keuangan tersebut.
"Ini masalah yang sangat serius, bahkan Menteri BUMN diharapkan langsung turun tangan membenahi sengkarut laporan keuangan Garuda," ujarnya kepada detikFinance, Kamis (25/4/2019).
Menurut Bhima, laporan keuangan jadi indikator penting bagi pelaku pasar untuk lakukan valuasi fundamental kinerja emiten. Apalagi Garuda Indonesia sahamnya sudah tercatat di pasar modal.
"Jika terbukti bersalah, pihak direksi Garuda harus segera pecat bagian keuangan yang bertanggung jawab untuk pulihkan trust," tambahnya.
Bhima menilai, jika masalah laporan keuangan ini tetap berlanjut bukan tak mungkin investor makin tidak tertarik memegang saham Garuda Indonesia. Efeknya juga berpengaruh kepada saham BUMN lainnya.
"Reaksi investor yang memegang saham Garuda cukup negatif. Hari ini saham Garuda anjlok -7,6% buktikan bahwa dugaan pembukuan lap keuangan yang tak sesuai prosedur menciptakan distrust di kalangan investor. Ini sangat berbahaya, karena kredibilitas BUMN penerbangan dipertanyakan," tutupnya. dtc