Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily - Jakarta - Vietnam akan menindak barang-barang yang berasal Cina yang secara ilegal diberi label 'Made in Vietnam'. Lewat label tersebut para eksportir berusaha menghindari tarif Presiden AS Donald Trump untuk impor Cina.
Bea cukai Vietnam telah menemukan sejumlah kasus seperti itu di tengah sengketa perdagangan AS-Cina yang sedang berlangsung, sebut pihak Bea Cukai yang pada situs web pemerintah Vietnam.
"Pemalsuan asal-usul dan pengiriman barang secara ilegal paling sering terjadi di sektor tekstil, makanan laut, produk pertanian, ubin, madu, baja dan besi, aluminium dan produk kayu," demikian bunyi pernyataan Bea Cukai Vietnam, dikutip dari Reuters, Senin (10/6/2019).
Sejumlah importir tertangkap mengemas barang secara ilegal dari Cina dengan label buatan Vietnam. Kemudian mereka juga menggunakan sertifikat asal Vietnam yang dapat digunakan untuk ekspor ke AS, Eropa dan Jepang.
Pemerintah Vietnam kini juga sedang mengidentifikasi dan mengkaji hukuman untuk tindak pelanggaran bisnis tersebut. Memang, Vietnam merupakan salah satu negara yang menikmati manfaat perang dagang terbesar. Hal ini karena banyaknya bisnis dari Cina yang beralih ke Vietnam akibat ketegangan AS dan Cina.
Analis perdagangan Nomura Holdings Inc menyebutkan negara di Asia Tenggara sangat bergantung oleh Cina untuk bahan manufaktur dan padat karya. Selain itu AS merupakan pasar ekspor terbesar untuk negara-negara tersebut.
Menteri Luar Negeri Vietnam Pham Binh Minh mengatakan saat ini pemerintah sedang membentuk komite pengarah untuk menangani dampak perang dagang yang terjadi saat ini. (dtc)