Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Lembang. Setelah sukses menerapkan bahan bakar campuran biodiesel 20% atau dikenal B20, pemerintah akan meningkatkan menjadi B30. Salah satu tujuan besarnya adalah menekan impor migas yang menjadi sumber pemberat defisit neraca perdagangan Indonesia.
Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Energi dan Sumber Daya Mineral (Badan Litbang ESDM) Dadan Kusdiana menilai ada beberapa keunggulan dari penerapan B30. Pertama kandungan dalam negeri dari produk sebelumnya lebih tinggi.
"Kalau ini kan 100% Indonesia baik biodiesel maupun metanolnya sebagian. Kemudian dari sisi lingkungan dari berbagai parameternya lebih baik," ujarnya di Lembang, Jawa Barat, Kamis (15/8/2019).
B30 memiliki kandungan 30% biodiesel atau FAME dan 70% minyak solar. Dengan kandungan nabati yang lebih tinggi maka emisi yang dikeluarkan lebih rendah.
Dadan juga mengatakan semakin tinggi penggunaan biodiesel maka semakin tinggi penekanan impor migas, sehingga bisa menekan defisit neraca dagang.
"Bisa mengurangi defisit neraca perdagangan yang kita masih impor. Khususnya untuk solar," ujarnya.
Dia menjelaskan saat ini total konsumsi solar di Indonesia per tahunnya mencapai 30-32 juta kiloliter (KL). Dari jumlah tersebut, sekitar setengahnya dikonsumsi kendaraan.
"Memang di impor tidak hanya solar ada tiga macam solar, bensin dan crude oil-nya. Kalau dari sisi konsumsi memang lebih banyak bensin yang diimpor. Kalau bisa gunakan ini ya mungkin bisa turunkan 1/3 yang migas. Itu kalau dianggap linier," terangnya.
Sementara dari sisi pasokan biodiesel, menurut Dadan di Indonesia sudah lebih dari cukup. Kapasitas berjalan biodiesel sekarang sekitar 12 juta KL.
"Memang 12 juta itu kapasitas terpasang umumnya pabrik berjalan 80-85%. Kalau 80% sekitar 9 juta KL lebih, itu masih masuk, sudah siap. Tapi masih harus dengan kepastian yang tinggi. Kalau bicara kapasitas pasti cukup," terangnya.
Saat ini B30 masih dalam tahapan uji coba. Untuk uji coba jalan progresnya sekitar 60%. Diharapkan pada pertengahan September nanti hasil uji coba diserahkan ke Presiden Jokowi.
Sebelumnya, pemerintah sudah meluncurkan program biodiesel 20%. Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan, Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Dadan Kusdiana mengatakan, penerapan B30 bisa mengurangi impor solar sebesar 8 hingga 9 juta kiloliter (Kl). Dengan volume sebesar itu, maka impor yang bisa dihemat sampai Rp 70 triliun.(dtf)