Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Bandung. Berbicara mobil nasional, mungkin banyak detikers melupakan perusahaan yang beroperasi di Bandung, Jawa Barat. Perusahaan tersebut tak lain dan tak bukan adalah PT Pindad (Persero) yang bahkan lebih nasionalis karena mendukung sistem pertahanan dan keamanan NKRI.
Di situs resminya kita lihat PT Pindad (Persero) mulai masuk pada pengembangan teknologi kendaraan bermotor pada tahun 1993 melalui program Mobil Nasional. Pindad telah bekerja sama dengan berbagai pihak baik dalam maupun luar negeri dalam upaya untuk mengembangkan teknologi fungsi kendaraan khususnya kendaraan tempur untuk memenuhi kebutuhan pertahanan dan keamanan nasional.
Sebelum menjadi seperti sekarang, Badan Usaha Milik Negara (BUMN) ini memiliki cerita yang panjang. Sejarahnya, pabrik ini pertama kali berdiri tahun 1808 sebagai bengkel militer Belanda sebelum akhirnya pada tahun 1993 menjadi PT Pindad (Persero).
"Jadi kalau cerita Pindad ini cukup panjang, dari sebenarnya Pindad itu dari 1808 tadinya merupakan bengkel militer Belanda kemudian berubah menjadi kepemilikan Indonesia sampai sekarang tahun 1993 kita berubah menjadi Pindad Persero," jelas Direktur Utama PT Pindad (Persero), Abraham Mose saat ditemui di fasilitas pabriknya, Bandung, Jawa Barat.
Selain menghasilkan berbagai kendaraan tempur dan senjata, PT Pindad (Persero) juga menyelami industri komersial dan keamanan siber. Di sektor komersial sendiri pabrik ini mampu menyediakan kendaraan berat seperti eskavator, alat pertanian, crane, hingga kapal.
"Di industri pertahanan itu kita memproduksi peralatan militer di antaranya kendaraan tempur, senjata, pistol, amunisi kaliber kecil, amunisi kaliber besar dan tentunya sistem pendukung militer. Termasuk sekarang kita punya cyber security kemudian sekarang kita punya lini bisnis industri yaitu ekskavator, alat pertanian railway system, crane untuk kapal dan lain lain," ungkap Mose.
Perluasan fungsi produksi ini dilakukan supaya kemampuan pabrik mereka dapat berjalan dengan efisien. "Kita coba mengefektifkan, mengefisienkan bagaimana produktivitas Pindad dari sumber daya manusia maupun mesin yang ada sehingga tidak ada idle capacity. Efektif untuk produksi industrial dan military," tambahnya.(dto)