Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com - Medan. Aksi off bid atau mematikan aplikasi oleh mitra pengemudi (driver) Grab Medan benar-benar dilaksanakan mulai hari ini. Sekitar 1.500 driver tidak mengaktifkan aplikasinya sebagai bentuk protes terhadap turunnya insentif yang diberikan aplikator kepada mereka.
Ketua Organisasi Angkutan Sewa Khusus Indonesia (Oraski) Medan, David Bangar Siagian, mengatakan, aksi mogok ini akan dilaksanakan hingga Minggu (18/8/2019).
"Penurunan insentif dari Rp 130.000 menjadi Rp 100.000 untuk skema 14 trip sangat merugikan driver. Ditambah lagi dengan kembalinya orderan prioritas yang diberikan oleh aplikasi Grab kepada mitranya yang dari PT TPI," katanya, Sabtu (17/8/2019).
David menegaskan, mereka akan kembali melakukan aksi mogok tersebut dan turun ke jalan apabila aplikasi Grab tidak mengkaji kembali kebijakan penurunan insentif dan memutus kerja sama Grab dengan PT TPI yang jelas sudah melanggar Undang-undang Nomor 5 tahun 2009 tentang monopoli dan persaingan usaha tidak sehat dengan merugikan mitra individu Grab secara material.
Secara rinci, tuntutan driver Grab yakni kaji ulang kebijakan penurunan insentif, dan kaji ulang penerapan tarif dasar/minimum aplikasi Grabcar karena sekarang cenderung lebih baik di roda 2 daripada di roda 4 (padahal lebih besar biaya operasional roda 4). Kemudian hapus sistem deduction atau potongan Rp 25.000/minggu bagi mitra Grab yang bergabung dengan vendor/badan hukum karena tidak jelas feedback yang didapat mitra dari potongan tersebut. Lalu berikan edukasi penerapan Permenhub 118/2018 dengan sebenarnya-benarnya, bukan menggiring mitra untuk bergabung dengan vendor/badan hukum tertentu yang sudah bekerja sama dengan Grab.
"Kita ingin tunjukkan kepada masyarakat bahwa ada yang keliru dalam transportasi online (Grab). Karena dibalik kemudahan yang diberikan kepada para customer Grab, ada mitra Grab yang dalam kondisi tertekan karena semakin dipersulitnya mereka mencari nafkah," katanya.
Para driver juga ingin menunjukkan kepada pemerintah bahwa jangan para mitra transportasi online dikejar-kejar dengan regulasi yang sudah dibuat tetapi masalah dengan aplikator justru diabaikan.
Karena itu, aksi off bid yang dimulai hari ini akan terus bertambah jika tuntutan tersebut tidak segera dipenuhi. Tentunya mitra pengemudi Grab berharap segera ada solusi. Apalagi dampak dari off bid ini sepertinya sudah terasa dan ada notifikasi dari Grab bahwa hari ini dan besok performa dan syarat untuk mendapatkan insentif ditiadakan.
"Tapi ini kan hanya untuk dua hari. Bagaimana selanjutnya? Kami ingin sesuai tuntutan," kata David.