Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Jakarta. Badan Pusat Statistik (BPS) akan mengumumkan indeks harga konsumen (IHK) periode Agustus 2019. Ekonom menyebut akan terjadi inflasi akibat harga pangan dan biaya pendidikan.
Ekonom Center of Reform on Economics (CORE) Yusuf Rendy memprediksi angka inflasi bulan lalu di kisaran 0,2% secara bulanan dan 3,25% secara tahunan. Kemudian biaya pendidikan diprediksi akan menjadi pendorong inflasi Agustus.
Menurut dia, hal ini merupakan faktor musiman saat tahun ajaran baru. Kemudian bahan pangan seperti cabai yang masih mengalami peningkatan akibat musim kemarau juga diprediksi menyebabkan inflasi.
"Kemarau panjang membuat produksi berkurang, sementara bisa dilihat, permintaan cabai juga masih tinggi sehingga timbul ketidakseimbangan," kata dia dalam keterangannya, Senin (2/9/2019).
Kepala Ekonom PT Bank Central Asia Tbk (BCA) David Sumual memproyeksi inflasi selama Agustus 2019 sebesar 0,17% secara bulanan dan 3,5% secara tahunan. Menurutnya, inflasi selama bulan lalu disebabkan oleh harga pangan, khususnya cabai, yang masih tinggi. Meskipun kenaikannya tak setinggi bulan-bulan sebelumnya.
"Harga cabai masih cukup sulit diatasi karena permintaannya juga terus meningkat, budaya konsumsi cabai segar. Overall setelah Lebaran biasanya harga-harga mulai normal, periode Agustus-September memang biasanya tekanan inflasi relatif rendah," kata David.
Sebelumnya Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo memproyeksikan inflasi selama Agustus 2019 berada di kisaran angka 0,15% month to month dan 3,47% year on year.
Komoditas penyumbang inflasi masih sama dengan beberapa bulan sebelumnya, yakni cabai merah yang mencatatkan inflasi 0,11%, emas perhiasan 0,08%, dan cabai rawit 0,05%.
Selain itu, ada beberapa komponen yang mengalami deflasi, d antaranya tarif angkutan udara sebesar 0,09%, bawang merah sebesar 0,07%, dan daging ayam ras sebesar 0,02%.
"Berdasarkan survei pemantauan harga sampai dengan minggu keempat Agustus, diperkirakan terjadi inflasi 0,15% mtm dan 3,47% yoy," kata Perry.(dtf)