Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Washington. Raksasa produsen pesawat Amerika Serikat (AS), Boeing, dilaporkan tidak mampu menjawab pertanyaan spesifik yang diajukan otoritas penerbangan asing soal modifikasi yang dilakukan terhadap sistem kendali penerbangan 737 MAX.
Seperti dilansir AFP, Rabu (4/9/2019), hal tersebut diungkapkan sejumlah sumber yang memahami isu ini. Disebutkan sumber-sumber tersebut, insiden itu terjadi dalam sebuah rapat antara Boeing dengan otoritas penerbangan internasional yang digelar di Seattle, Washington, pada Agustus lalu.
Menurut sumber tersebut, rapat pada Agustus lalu dihadiri oleh pihak Boeing, otoritas penerbangan AS, otoritas penerbangan Eropa dan otoritas penerbangan Brasil.
Badan Penerbangan Sipil Nasional Brasil mengonfirmasi pihaknya hadir dalam rapat itu. "Iya, kami menghadiri rapat tersebut," ucap juru bicara Badan Penerbangan Sipil Nasional Brasil.
Juru bicara itu juga menambahkan bahwa pihak Boeing tidak mampu menjawab pertanyaan-pertanyaan spesifik dari pihak otoritas penerbangan asing. Tidak disebut lebih lanjut pertanyaan spesifik yang dimaksud.
Dalam rapat saat itu, kedua pihak sepakat untuk menggelar pertemuan kembali di kemudian hari, saat pihak Boeing bisa memberikan informasi lebih detail.
Diketahui bahwa Boeing 737 MAX di-grounded secara global sejak Maret lalu setelah terjadi dua tragedi maut di Indonesia dan Ethiopia yang menewaskan total 346 orang. Tragedi yang menimpa pesawat Lion Air JT 610 dan Ethiopian Airlines ET 302 terjadi hanya dalam kurun waktu lima bulan.
Boeing saat ini tengah berupaya mendapatkan izin untuk bisa menerbangkan kembali 737 MAX setelah dilakukan serangkaian perbaikan pada sistem kendali penerbangan, yang disinyalir berkontribusi pada tragedi maut Lion Air dan Ethiopian Airlines.
Laporan ini mengonfirmasi laporan media terkemuka AS, The Wall Street Journal (WSJ), yang sebelumnya menyebut gesekan antara Boeing dan otoritas penerbangan internasional berpotensi memicu penundaan baru dalam kerangka waktu kembali mengudaranya 737 MAX.
Dalam laporannya, WSJ mengutip sumber pejabat pemerintahan dan serikat pilot setempat yang menyebut otoritas penerbangan internasional mengeluhkan sikap Boeing yang gagal memberikan penjelasan teknis secara detail dan gagal menjawab pertanyaan spesifik soal modifikasi sistem penerbangan 737 MAX.
Sebelumnya Boeing menyatakan harapan untuk bisa menyerahkan permohonan sertifikasi 737 MAX kepada Otoritas Penerbangan Federal AS atau FAA pada September mendatang, dengan perizinan diperkirakan akan keluar sebulan kemudian.
Namun dituturkan juru bicara FAA: "FAA mengikuti proses menyeluruh, bukan kerangka waktu yang ditentukan, untuk kembalinya Boeing 737 MAX pada layanan penumpang."(dtc)