Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Medan. Bangkai ratusan babi yang hendak dikubur massal di bantaran Danau Siombak, Kelurahan Payapasir, Kecamatan Medan Marelan, tertunda, Senin (11/11/2019) pagi. Terlambatnya penguburan karena alat berat jenis ampibi milik Dinas Kebersihan dan Pertamanan Kota Medan hingga pukul 12.00 WIB tak kunjung tiba di lokasi. Akibatnya, sekitar 120 hingga 150 ekor bangkai babi terjemur kering dan menimbulkan bau.
"Hingga pukul 12.00 WIB, ampibi milik Dinas Kebersihan dan Pertamanan Pemko Medan yang parkir di Tempat Pembuangan Akhir Kelurahan Terjun belum sampai, disebutkan operator rusak dan perlu perbaikan," ujar Lurah Payapasir, SB Nasution.
Ketua Tim Khusus Terpadu Pemko Medan guna menangani masalah bangkai babi, mengatakan, bangkai babi yang ditemukan warga di aliran Sungai Bedera Kelurahan Terjun dan Danau Siombak Kelurahan Payapasir, lebih sepekan dikumpulkan oleh pihak Kecamatan Medan Marelan.
"Rencana hari ini ada 120 ekor hingga 150 ekor bangkai babi hendak dikubur, Namun hingga pukul 12.00 WIB, ampibi yang membawa rombongan belum datang," sebut S Armanyah Lubis yang menjabat sebagai Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kota Medan.
Pantauan medanbisnisdaily.com, hingga pukul 12.30 WIB, belum ada kendaraan ampibi tiba di loka di, sementara sejumlah pejabat Pemprovsu seperti, Kadis Ketahanan Tahan dan Peternakan, Azhar Harahap dan pejabat lainnya meninggalkan lokasi.
Sementara Camat Medan Marelan Muhammad Yunus, mengatakan, pihaknya tetap akan melakukan penguburan massal bangkai babi yang telah dikumpulkan tersebut. "Ampibi milik Dinas Kebersihan dan dan Pertamanan Kota Medan itu memang terlambat tiba di lokasi, karena melintas di jalur rawa-rawa, namun kita akan tetapkan pengburan bangkai babi tersebut ", ujar Yunus.
Lokasi penguburan bangkai babi yang telah dikumpulkan, akan dikubur jauh dari lokasi pemukiman warga, sehingga memerlukan alat transportasi untuk menuju lokasi tersebut.