Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Jakarta. WeWork, perusahaan terbesar di bidang coworking space asal Amerika Serikat (AS), melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK) kepada 2.400 karyawannya di seluruh dunia.
Dalam pengumuman yang disampaikan Kamis (21/11/2019) kemarin, mereka menyatakan PHK dilakukan untuk mencegah peningkatan kerugian.
"Sebagai bagian dari fokus baru kami pada bisnis inti WeWork, dan seperti yang sebelumnya telah kami bagikan dengan karyawan, perusahaan membuat PHK yang diperlukan untuk menciptakan organisasi yang lebih efisien," kata juru bicara WeWork seperti dikutip dari BBC, Jumat (22/11/2019).
WeWork memiliki 12.500 karyawan per 30 Juni 2019 serta tambahan sejumlah pekerja untuk perusahaan afiliasi. Adapun PHK sudah dimulai beberapa pekan lalu di seluruh dunia dan akan berlanjut pada pekan ini di AS.
We Work dalam pernyataan kepada pemegang saham awal bulan ini menyatakan bahwa mereka kehilangan hampir $ 1,3 miliar pada kuartal ketiga tahun ini. Kerugian tersebut meningkat lebih dari dua kali lipat dibanding periode yang sama tahun sebelumnya.
Sebagai kepemilikan mayoritas We Work, kerugian WeWork berpengaruh pada perusahaan investasi teknologi Jepang, SoftBank Group Corp. Awal bulan ini mereka mengumumkan rugi US$ 6,4 miliar. Angka tersebut merupakan kerugian terparah kuartalan yang dialami SoftBank.
Kepala Eksekutif SoftBank Masayoshi Son menyatakan menyesal dengan kondisi tersebut. Menurutnya ia telah salah investasi di WeWork.
"Keputusan investasi saya dalam banyak hal buruk. Saya sangat menyesalinya," katanya.
Di bawah co-founder dan mantan CEO Adam Neumann, WeWork telah melakukan diversifikasi ke semua jenis bidang, termasuk mendirikan sekolah dan menjalankan gedung apartemen serta berkembang dengan kecepatan sangat tinggi tanpa menunjukkan arah keuntungan yang jelas.
PHK yang sudah lama diperkirakan ini merupakan upaya SoftBank untuk memastikan WeWork kembali fokus pada bisnis intinya dan berusaha mencetak laba.(dtf)