Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Jakarta. Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menilai anjloknya harga minyak dunia menjadi berkah bagi PT Pertamina (Persero). Murahnya harga minyak mentah menurunkan beban impor yang dilakukan BUMN sektor migas ini.
"Kalau selama ini impor minyak kita cukup besar, berarti penurunan harga minyak ini jadi salah satu yang bisa memberikan Pertamina menurunkan beban untuk mengimpornya. Itu saya harap nanti akan terlihat dalam neraca Pertamina," kata Sri Mulyani di Kementerian Keuangan, Jakarta, Senin (9/3/2020).
Meski memberikan keuntungan bagi Pertamina, namun Sri Mulyani juga mengkhawatirkan perang harga minyak mentah dunia yang dilakukan negara produsen. Sebab, penurunan harga akan berdampak pada pasar keuangan dan modal nasional.
"Ini juga akan menimbulkan ketidakpastian yang lebih besar terhadap capital market, pasar uang, pasar modal. Sehingga dampak psikologinya juga akan mempengaruhi dari sisi positifnya, yaitu harga energi atau minyak menjadi relatif murah," ujarnya.
Penurunan harga minyak mentah dunia dikarenakan rendahnya permintaan dari negara-negara yang terdampak virus corona (Covid-19). Rendahnya permintaan memicu negara produsen menurunkan harga. Oleh karena itu, Mantan Direktur Pelaksana Bank Dunia ini akan serius memantau pergerakan harga minyak mentah dunia.
"Dinamika harga minyak dan pasar minyak dunia, ini juga salah satu hal yang harus kita perhatikan sangat serius," ungkapnya.
Harga minyak mentah dunia anjlok 22% ke level US$ 30 per barel. Hal itu dipicu oleh strategi Arab Saudi untuk membanjiri pasar dengan minyak mentah demi merebut kembali pangsa pasar. Pada Minggu malam Arab Saudi mengejutkan pasar dengan meluncurkan perang harga terhadap Rusia.(dtf)