Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Medan. Sedikitnya 20 pengembang besar dari Indonesia dijadwalkan akan menjajaki peluang kerja sama sekaligus mengajak pengusaha Jepang untuk berinvestasi di Indonesia. Program itu akan dilaksanakan pada Juni 2020 melalui seminar investasi dan penjajakan kerja sama bisnis yang digelar di Tokyo, Jepang.
Wakil Ketua Umum Bidang Luar Negeri DPP Realestat Indonesia, Rusmin Lawin melalui siaran persnya, Kamis (19/3/2020), menjelaskan, seminar investasi real estate Indonesia di Tokyo, Jepang akan digelar bekerja sama dengan BKPM, Indonesia Investment Promotion Office Tokyo.
Rusmin Lawin yang beberapa waktu lalu melakukan lawatan ke Jepang menyebutkan, kegiatan ini didukung mitra kerja REI di Tokyo yakni Sumio Mabuchi, mantan Menteri MLIT (Ministry of Land, Infrastructure, Transportation and Tourism) Jepang yang kini ini menjadi anggota parlemen DIET Jepang, JETRO ASEAN dan FIABCI Jepang.
Kegiatan seminar sekaligus temu bisnis dengan para pengusaha Jepang dilakukan setiap tahun sejak 2016 bekerjasama dengan BKPM Tokyo. "Kali ini skala kegiatan lebih besar karena membawa para pengembang tanah air untuk berkolaborasi dengan pengembang Jepang," sebut Rusmin Lawin, yang juga Board of Director FIABCI Dunia sekaligus Vice President Regional Asia Pacific.
Rusmin yang juga menjadi penasihat DPC Apindo Medan melakukan lawatan ke beberapa negara Asia untuk menjajaki kerja sama diawali dari Kuala lumpur (Malaysia), Manila (Filipina) dan Jepang dalam rangka mendorong pertumbuhan real estate di Kawasan Asia Pacific, khususnya Indonesia.
Pada kunjungan ke Jepang, Rusmin Lawin juga berkunjung ke Sekretariat FIABCI Jepang diterima President FIABCI Jepang Yasuyoshi Sakurai bersama Sekretaris Jenderal Masaaki Ouchi serta pengurus teras lainnya.
Yasuyoshi Sakurai dalam pertemuan itu menyatakan kesiapan mendukung kegiatan seminar investasi tersebut mengingat animo investor Jepang ke Indonesia cukup tiggi. Oleh karena itu inisiatif REI menggelar seminar merupakan terobosan sehingga tidak hanya perusahaan besar, tetapi perusahaan skala menengah dan kecil di Jepang bisa berinvestasi di Indonesia.
Jepang masuk dalam lima besar penanam modal utama di Indonesia di samping Singapura, dan Cina.