Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Medan. Saat ini pemeriksaan lewat metode rapid test (tes cepat), banyak digunakan rumah sakit untuk menentukan positif atau tidaknya seseorang terjangkit virus corona (covid-19). Misalnya jika positif, kebanyakan persepsi yang muncul adalah meyakini seseorang itu positif sebagaimana hasil positif melalui swab atau PCR (Polymerase Chain Reaction) di Balitbang Kemenkes. Demikian juga sebaliknya.
Lalu sejauhmana akurasi positif covid-19 yang diketahui lewat pemeriksaan rapid test?. Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Sumut memberi penjelasan soal hal itu.
Lewat Juru Bicara Gugus Tugas Covid-19 Sumut, dr Wikho Irwan D SpB, menjelaskan rapid test digunakan untuk mengetahui adanya antibodi pada pasien yang dengan riwayat paparan corona.
Dikatakan, rapid test akan menghasilkan positif covid-19 bila pemeriksaan dilakukan lebih dari 7 hari pasca kontak dengan penderita covid atau pasca terinfeksi.
Tetapi ia akan menghasilkan reaksi yang negatif bila dilakukan kurang dari 7 hari setelah kontak atau pada pasien dengan defisiensi imun, atau pada pasien dengan mengonsumsi obat-obat penekan imunitas.
Berdasarkan penelitian, kata Wikho, rapid test akan menghasilkan akurasi sebesar 77,1% bila diambil sampel darah dari darah vena.
Sedangkan bila dengan menggunakan darah kapiler seoerti yang biasa dilakukan di Kota Medan, akan menghasilkan akurasi sebesar 54,4%.
Dan jika seseorang dinyatakan positif terjangkit covid-19 berdasarkan hasil rapid test, maka seseorang itu harus melaksanakan isolasi selama 14 hari.
Seseorang itu juga harus melaporkan diri ke fasilitas layanan kesehatan terdekat untuk ditentukan status kesehatannya.
Kemudian seseorang yang positif berdasarkan rapid test itu, diminta tetap menggunakan masker, mencuci tangan dengan sabun, menjaga jarak, menghindari keramaian.
"Karena hal-hal (seseorang positif rapid test) tersebut dapat menularkan virus corona dari yang bersangkutan kepada orang lain atau masyarakat di sekitar," jelas Wikho.