Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.Jakarta. Penyebaran COVID-19 di berbagai negara membuat perekonomian tertekan. Mengutip CNBC kepala ekonom Grant Thornton Diane Swonk mengungkapkan ada 4,3 juta pekerja yang akan mengajukan klaim pengangguran dalam satu pekan.
Swonk mengatakan hal ini terjadi karena sebanyak 26 negara bagian di Amerika Serikat (AS) melakukan pembatasan secara besar-besaran pada pertengahan Maret untuk menghentikan penyebaran Corona.
Dia menyebut jumlah kumulatif pekerjaan yang hilang akibat Corona mencapai 22,02 juta sejak 1 bulan lalu. Angka ini lebih tinggi dibandingkan krisis keuangan yang menimbulkan pemutusan hubungan kerja hingga 8,7 juta orang.
"Memang ini dilakukan untuk menekan kerugian, tapi 'menyakiti' para pegawai," kata Swonk.
Pada pekan lalu pemerintah AS melakukan survei pekerja yang mengajukan klaim sebanyak 5,24 juta namun beberapa minggu berikutnya angka berlipat ganda.
Menurut Swonk minggu ini sangat kritis dan berpotensi menjadi bulan terburuk yang pernah ada. "Banyak yang kehilangan pekerjaan di bulan April, ini bulan yang lebih buruk dari krisis yang pernah ada," jelasnya.
Dia mengatakan tingkat pengangguran bisa meningkat 15% pada April ini. Apalagi dengan bertambahnya wilayah yang dibatasi akan mempengaruhi operasional restoran, toko ritel dan berdampak pada para pegawainya.
Ekonom Wilmington Trust, Rhea Thomas mengungkapkan laporan pengangguran ini juga mencerminkan banyaknya proses PHK. "Saya kira minggu depan akan bertambah jutaan orang, tapi saya yakin tren ini akan menurun," imbuh dia.(dtf)