Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Jakarta. Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menyatakan virus Corona alias COVID-19 menjadi tantangan buat seluruh pegawai Kementerian Keuangan (Kemenkeu) dalam mengelola keuangan negara. Bagaimana tidak, dalam waktu singkat perekonomian berubah drastis.
Perubahan tersebut tergambar dari realisasi pertumbuhan ekonomi nasional yang melambat ke 2,97% pada kuartal I-2020, dari sisi tingkat konsumsi rumah tangga yang menurun drastis lantaran banyak masyarakat yang penghasilannya terdampak karena terkena pemutusan hubungan kerja (PHK) hingga usahanya tutup akibat pembatasan sosial.
"Ini tantangan buat kita sebagai punggawa menjaga keuangan negara," kata Sri Mulyani saat menjadi pembicara kunci di acara Townhall Meeting via virtual, Jumat (19/6/2020).
Dampak COVID-19 terhadap perekonomian Indonesia juga membuat pemerintah dalam hal ini Kementerian Keuangan mengubah target APBN tahun anggaran 2020. Perubahan terjadi pada anggaran belanja negara yang semakin tinggi dan pendapatan yang semakin menurun.
Dengan kondisi begitu, defisit fiskal melebar tinggi. Dari rancangan awal 1,76% diubah ke 5,07% dan yang paling anyar di level 6,34% terhadap produk domestik bruto (PDB). Perubahan itu lantaran pemerintah menyiapkan dana penanggulangan virus Corona lebih besar.
Sri Mulyani bilang, kebutuhan anggaran penanggulangan COVID-19 ini didasarkan pada beberapa sektor, seperti kesehatan, jaring pengaman sosial alias bantuan sosial (bansos), serta dukungan dunia usaha berupa insentif perpajakan hingga fasilitas untuk keringanan kredit.
Dengan begitu, Mantan Direktur Pelaksana Bank Dunia ini meminta kepada seluruh pegawai Kemenkeu untuk terlibat mengelola keuangan negara dalam hal ini APBN, baik secara langsung maupun tidak.
"Dapur kita begitu sangat sibuk. Saya ingin seluruh jajaran Kemenkeu bisa melihat, merasakan connection ke degup luar biasa besar. Ini bukan peristiwa terjadi setiap tahun, setiap 5 tahun, setiap 10 tahun. Ini peristiwa 100 tahun sekali di dunia. Kebetulan anda dan saya dalam posisi kelola keuangan negara. Anda diberikan tantangan history yang bersejarah bagaimana bisa responsnya," ujarnya.(dtf)