Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Labusel. Aksi jalan kaki petani Deli Serdang ke Istana Negara Jakarta untuk menemui Presiden Jokowi sudah sampai di Provinsi Jambi. Petani yang tergabung dalam Serikat Petani Simalingkar Bersatu (SPSB) Desa Simalingkar dan Serikat Tani Mencirim Bersatu (STMB) Desa Sei Mencirim, Kecamatan Kutalimbaru, Deli Serdang tiba di Jambi Kamis (23/7/2020), sekitar pukul 19.00 WIB dan beristirahat di Kantor Konsorsium Pembaharuan Agraria.
Pagi ini, para petani korban penggusuran rumah dan lahan oleh PTPN2 tersebut melanjutkan aksi jalan kaki menuju Istana Negara untuk bertemu Presiden Jokowi. Sembari berjalan kaki, mereka menyempatkan diri sejenak melakukan aksi di bundaran Kota Jambi untuk menyampaikan orasi perihal perjuangan mereka selama ini ditindas dan dijajah PTPN2.
"Kami aksi didampingi oleh Konsorsium Pembaharuan Agraria Jambi, Walhi Jambi dan ormas penggiat Agraria yang lain," ujar koordinator aksi, Aris Wiyono kepada medanbisnisdaily.com
Dalam orasinya, Aris mengajak seluruh petani yang ada di Jambi, baik suku anak dalam maupun petani-petani lain untuk berani melawan penindasan yang dilakukan BUMN maupun BUMS yang akhir-akhir ini juga marak terjadi di berbagai provinsi yang mereka lalui.
BACA JUGA: Seminggu Pulihkan Tenaga di Riau, Aksi Jalan Kaki Petani Deli Serdang ke Istana Negara Dilanjutkan
Ratusan Petani Simalingkar dan Petani Sei Mencirim Deli Serdang Jalan Kaki ke Jakarta Temui Jokowi
Aris juga mengajak seluruh petani saat ini yang mengalami nasib sama dengan mereka agar bangkit melawan untuk menang atau mati ditindas dan dijajah terus menerus. Menurutnya, semua petani yang berkonflik agar menjadikan momentum peringatan HUT ke-76 Kemerdekaan Indonesia tahun ini menjadi hari kemerdekaan petani yang juga puluhan tahun dijajah oleh bangsa sendiri dan belum merasakan kemardekaan sesungguhnya di dalam negara merdeka.
"Kepada para pemimpin bangsa saat ini bahwa ada pekerjaan rumah besar yang belum terselesaikan setelah Bapak Sujarno selaku pemimpin bangsa kita, yaitu merdeka melawan penjajahan yang dilakukan oleh bangsa terhadap bangsanya sendiri. Beliau dulu pernah berpesan dalam pidatonya bahwa melawan penjajah belanda itu sungguh berat tapi kelak akan lebih berat perjuangmu, karena kalian akan berperang melawan penjajahan yang dilakukan oleh bangsamu sendiri, saat ini telah terjadi semua itu dan sudah sangat marak terjadi dinegri kita terncinta ini dan besar harapan petani dan rakyat kecil hari ini ada pemimpin yang mampu memerdekakan penjajahan bangsa terhadap bangsanya sendiri," jelasnya.