Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Jakarta. Kementerian Perhubungan (Kemenhub) menyatakan perairan di wilayah Indonesia punya peran penting dalam perdagangan internasional. Banyak kapal yang pengangkut barang sering melintasi perairan Indonesia.
Dirjen Perhubungan Laut Kemenhub Agus H. Purnomo mengatakan lalu lintas kargo pengiriman barang di dunia barang 90%-nya dilakukan lewat jalur laut. Kemudian, hampir 50% pelayaran tersebut di melalui laut Indonesia.
"Hampir 50% atau sekitar 40% perdagangan di dunia itu melalui laut yang bersinggungan dengan Indonesia. Pengiriman kargo, 90% diangkut melalui laut, 40%-nya akan lewat di perairan Indonesia," papar Agus dalam webinar yang diadakan Kemenhub, Senin (24/8/2020).
"Ini luar biasa bagaimana kita bisa menangkap peluang ini sebaik-baiknya," lanjutnya.
Menanggapi hal itu, Kemenhub sudah mengambil kebijakan untuk mengadopsi bagan pemisah lalu lintas atau Traffic Separation Scheme (TSS), yang ditetapkan di Selat Sunda dan Selat Lombok.
TSS Selat Sunda dan Selat Lombok resmi diberlakukan sejak 1 Juli 2020. Hal ini akan meningkatkan profil dan citra Indonesia di lingkungan Internasional sebagai salah satu negara maritim.
"Di jalur perdagangan dunia, Indonesia ini sangat besar pengaruhnya. Ini saya sedikit sampaikan, TTS Selat Sunda dan Selat Lombok kita mulai berlakukan secara internasional per 1 Juli 2020. Ini salah satu di antara jalur pelayaran internasional yang melalui Indonesia," jelas Agus.
Agus meneruskan pemerintah sedang fokus untuk menyiapkan sarana dan prasarana untuk mendukung konektivitas transportasi laut. Salah satunya dengan melakukan pembangunan pelabuhan di berbagai daerah.
Selama ini menurutnya banyak pelabuhan yang belum mampu jadi sandaran kapal besar dengan kargo. Pihaknya sedang mengupayakan agar hal itu bisa terwujud, setidaknya ada 1.321 pelabuhan yang akan dibangun.
"Kalau kita lihat sebaran pelabuhan di seluruh Indonesia ada 28 pelabuhan utama dari Sabang ke Merauke. Dengan 4 main port dan kemudian masih ada 164 pelabuhan pengumpul, dan lokal juga banyak," ungkap Agus.
"Sekarang ini sudah ada rencana 1321 pelabuhan bertahap sesuai prioritasnya. Jadi ini lah peta pelabuhan yang akan dibangun," tambahnya.(dtf)