Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Jakarta. Perusahaan penyedia layanan strategi penjualan Saleforce melaporkan akan memangkas 1.000 pekerja atau 2% dari total tenaga kerjanya. Kepala Keuangan Salesforce Mark Hawkins mengatakan pemangkasan dilakukan untuk mendorong pertumbuhan perusahaan di tengah pandemi virus Corona.
"Ini berarti kami akan mengalihkan beberapa sumber daya kami untuk mendorong pertumbuhan dan area yang tidak lagi sejalan dengan prioritas bisnis akan dikurangi," kata Hawkins, dikutip dari CNBC, Kamis (27/8/2020).
Kabar ini dilayangkan setelah saham perusahaan melonjak hingga rekor 26%, Rabu (26/8/2020). Kenaikan saham melampaui rekor terakhir pada November 2008 yakni 19%.
Juru bicara Saleforce mengatakan pemangkasan dilakukan untuk mengalokasikan pekerja ke posisi yang lebih penting. Maka, seribu pekerja terdampak PHK tidak sepenuhnya keluar dari perusahaan. Karyawan yang terkena dampak PHK diberi waktu 60 hari untuk mencari posisi baru di perusahaan.
"Kami membantu mereka menemukan langkah selanjutnya dalam karier mereka, baik di dalam perusahaan kami atau peluang baru," kata juru bicara Saleforce.
Bagi mereka yang tidak mendapatkan posisi baru, Salesforce akan menawarkan pesangon dan membayar tunjangan selama enam bulan. Demikian, jumlah pekerja yang keluar dari perusahaan lebih sedikit dari 1.000 orang.
Kabar pemangkasan ini juga diumumkan setelah Salesforce meraup keuntungan pada kuartal-II 2020. Pendapatan naik 29% dari tahun sebelumnya. Nilainya mencapai pendapatan US$ 5,15 miliar setara Rp 75 triliun (kurs Rp 14.600). Laba perusahaan pun mencapai US$ 2,63 miliar (Rp 38 triliun).
Perusahaan berharap total pendapatan dapat mencapai US$ 20,7 miliar (Rp 304 triliun) hingga US$ 20,8 miliar (Rp 305 triliun) pada tahun fiskal saat ini, yang berakhir 31 Januari 2021.(dtf)