Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Jakarta.Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengungkapkan perekonomian semua negara tertekan bahkan masuk jurang resesi akibat pandemi COVID-19.
Dia mengatakan, pandemi Corona yang terjadi lebih dari enam bulan ini berdampak luar biasa terhadap perekonomian dunia tidak terkecuali Indonesia. Untuk mengatasi masalah ini dibutuhkan langkah luar biasa atau extraordinary.
"Semua negara mengalami kondisi ekonomi yang sangat tertekan. Banyak yang alami resesi, kontraksi ekonomi hingga double digit contraction," katanya saat menjadi pembicara kunci di webinar Internasional Mahkamah Agung, Kamis (27/8/2020).
Kondisi perekonomian Indonesia, dikatakan Sri Mulyani, sudah terkontraksi 5,32% pada kuartal II-2020. Angka ini menurun drastis dari kuartal sebelumnya yang tumbuh di level 2,97%.
"Penurunan ini diakibatkan konsumsi masyarakat merosot, investasi kontraksi, dan kegiatan ekspor impor juga menurun sangat tajam," jelasnya.
Untuk mengatasi masalah ini, Mantan Direktur Pelaksana Bank Dunia ini mengungkapkan dibutuhkan fleksibilitas payung hukum yang siap merespons setiap dampak dari Corona. Pemerintah sendiri sudah menerbitkan Perppu Nomor 1 Tahun 2020 yang saat ini menjadi UU Nomor 2 Tahun 2020.
"Ini adalah suatu langkah extraordinary dalam rangka untuk bisa memberikan landasan hukum bagi langkah-langkah pemerintah di bidang keuangan negara dan di dalam menjaga stabilitas sistem keuangan," ungkapnya.(dtf)