Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Gunungsitoli. Ketua DPRD Kota Gunungsitoli, Yanto menolak rencana Gubernur Sumatra Utara, Edy Ramahyadi, mengisolasi Kepulauan Nias. Politikus PDIP itu berpendapat, mengisolasi Kepulauan Nias bukan solusi dalam memutus mata rantai penyebaran virus corona (Covid-19).
"Saya tidak setuju kalau diisolasi," tandas Yanto yang dihubungi medanbisnisdaily, Selasa (15/9/2020).
Meningkatnya kasus terpapar Covid-19 di Kota Gunungsitoli dan di kepulauan Nias umumnya, Yanto justru mempertanyakan komitmen Gubsu dalam menanganinya. Pasalnya, RSUD Gunungsitoli yang merupakan RS rujukan penanganan Covid-19 di Kepulauan Nias mengalami kesulitan atas kelangkaan alat test swab.
Ia menjelaskan, saat ini sampai ratusan orang antrian ditest swab akibat terbatasnya alat tersebut. Kondisi ini membuat RSUD Gunungsitoli terpaksa mengirim sampel swab ke Medan.
"Kebutuhan alat swab dan alat medis lainnya di RSUD Gunungsitoli ini yang harusnya menjadi perhatian Gubernur Edy," ujarnya.
Kalaupun memang dipaksakan Gubernur Edy mengisolasi Kepulauan Nias, terang Yanto, hendaknya dilakukan tanpa menggangu arus distribusi barang kebutuhan.
"Kita berharap agar barang kebutuhan pokok di Kepulauan Nias dipermudah. Sebab kalau tidak kita bisa kelaparan," terangnya.
Gugus Tugas Percepatan Penanganan (GTPP) Covid-19 Kota Gunungsitoli mencatat sampai saat ini kasus positif Covid-19 mencapai 93 orang. dari jumlah itu, korban meningal dunia 4, sembuh 46 orang, sisanya maish dirawat.
Terkait pencegahan dan penanganan Covid-19, dia mengatakan telah melakukan policy anggaran. Yakni dana BID dari pusat ke Pemko Gunungsitoli sebesar Rp 14 miliar akan dipeuntukan salah satunya biaya pembangunan rumah isolasi Covid-19.
"Jadi hanya dengan mematuhi protokol kesehatanlah cara untuk memutus mata rantai penularan Covid-19," tandasnya.
BACA JUGA: Pandemi Covid-19: Pusat Belum Putuskan Isolasi Kepulauan Nias
Gubernur Edy Bicara Lagi soal Isolasi Nias: Penumpangnya yang Diisolasi, Dia Harus Bawa Swab
Sebelumnya, Gubernur Edy Rahmayadi mengatakan akan membatasi akses keluar-masuk menuju dan dari Kepulauan Nias. Hal itu sebagai bagian dari antisipasi mencegah semakin meluasnya penyebaran covid-19 di Sumut.
"Sebagaimana kita tahu, tiap hari sekitar 13 orang yang terpapar covid-19 di Nias. Saya akan berkoordinasi dengan Menhub untuk itu," kata Edy saat memberi sambutan di sidang paripurna penyampaian nota keuangan dan Ranperda P-APBD 2020 di gedung dewan, Jalan Imam Bonjol Medan, Senin (14/9/2020)
Selain itu, sambung Edy, ia juga akan membatasi arus pergerakan masyarakat dari Medan-Binjai-Deli Serdang (Mebidang). "Saya mohon izin jika nanti suasananya tidak nyaman. Dengan berat hati ini saya sampaikan karena saya paling memperhatikan masalah ekonomi," kata Edy.