Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Paris. Otoritas Prancis menempatkan wilayah Paris dalam kewaspadaan virus maksimum pada hari Senin. Konsekuensinya, pertemuan besar dilarang, bar tutup, namun restoran tetap buka.
Kasus virus Corona di Paris naik belakangan ini. Kepala Polisi Paris Didier Lallement mengumumkan pembatasan aktivitas warga itu berlaku setidaknya selama dua minggu ke depan.
"Kami terus beradaptasi dengan realitas virus. Kami mengambil langkah-langkah untuk memperlambat penyebarannya," kata Lallement, seperti dikutip AP, Kamis (8/10/2020).
Salah satu yang ditutup adalah bar. Bar di Paris dan sekitarnya ditutup mulai hari ini.
Otoritas Prancis menganggap bar sebagai tempat infeksi utama karena pelanggan tidak menghormati protokol kesehatan COVID-19. Yang paling mencolok, soal aturan jarak sosial.
Selain itu, pesta pelajar dan semua acara keluarga serta pesta lainnya di tempat-tempat yang terbuka untuk umum dilarang.
Sementara itu, restoran diizinkan untuk tetap dibuka, namun dengan protokol kesehatan ketat. Di antaranya, menjaga jarak minimum satu meter setiap setiap meja, grup pelanggan dibatasi maksimal enam orang, bukan sepuluh orang seperti sebelumnya.
Selain itu, pelanggan diminta untuk mendaftarkan nama dan nomor telepon untuk membantu pelacakan andai muncul kasus positif Corona.
Fasilitas olahraga dalam ruangan, termasuk kolam renang, di Paris hanya akan terbuka untuk anak-anak berusia di bawah 18 tahun. Gym akan tetap ditutup.
Bioskop, teater, dan museum akan tetap buka dengan aturan kebersihan yang ketat, tetapi pameran dan pertunjukan profesional tidak diizinkan.
Pihak berwenang telah mempertahankan batas 1.000 penonton per hari di acara olahraga besar. So, turnamen tenis grand slam Roland Garros bisa terus berlanjut.
Direktur Otoritas Kesehatan Regional, Aurelien Rousseau, mengatakan rata-rata muncul kasus Corona baru 3.500 setiap hari di wilayah Paris. Itu membuat 36 persen tempat tidur ICU di Paris ditempati oleh pasien COVID-19.
Peringatan juga diberikan kepada kota selain Paris, di antaranya kota selatan Marseille dan Aix-en-Provence, serta wilayah luar negeri Prancis di Guadeloupe, di Karibia. Status kota-kota itu dinaikkan ke tingkat maksimum selama 12 hari.
Pihak berwenang memerintahkan penutupan semua tempat umum, termasuk bar dan restoran di daerah itu. Keputusan itu bukannya tanpa reaksi. Contohnya, muncul demonstrasi dari pemilik bisnis di Marseille yang keberatan dengan keputusan itu.
Pada hari Senin, otoritas lokal mengumumkan restoran di Marseille dan Aix-en-Provence akan dibuka kembali dengan syarat mereka menghormati batasan yang sama seperti di Paris.
Otoritas kesehatan Prancis melaporkan pada hari Sabtu 16.972 kasus infeksi baru, jumlah harian tertinggi sejak negara itu memulai pengujian luas.
Paris masuk daftar salah satu yang terparah kasus virus Corona di Eropa. Hingga kini dilaporkan 32.230 kematian terkait virus Corona sejak awal pandemi.(dtt)