Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Medan. Malang benar nasib Salsabila (9) siswa kelas 2 SD Negeri 060791 Medan. Karena sejak Maret lalu tidak bisa mengikuti pembelajaran daring atau online karena tidak memiliki handphone atau android. Hal ini diungkapkan Yenni Susanti (35) orangtua Salsabila kepada wartawan, Kamis (15/10/2020).
Ia menjelaskan pendapatan dirinya yang hanya buruh cuci dan suaminya Rudi (41) penarik becak tidak sanggup untuk membeli handphone.
"Kami orang susah, Pak. Waktu ambil raport, pernah kutanya ke sekolah. Kan katanya sekarang belajar online kusampaikan ke gurunya begini. 'Bu, kami kan gak ada HP. Jadi bagaimana anak kami belajar di rumah? Kata ibu itu, 'Ya pande-pande ibulah,'" kata Yenni menirukan ucapan walikelas anaknya.
Yenni mengaku hanya bisa mengajari Salsabila baca tulis seadanya. Itupun kalau dia tidak lelah pulang berjualan. Malam harinya, dia sempatkan mengajari Salsabila baca tulis.
"Aku kan nyuci gosok Pak. Sorenya, jualan keripik dan jangek. Kalau sempat, malamnya kuajari dia baca tulis. Cuma itulah, Pak," ungkapnya.
Menurut Yenni, sejak Maret hingga sekarang, tak pernah gurunya datang ke rumah berkunjung atau sekadar memberi tugas. Sehingga, aktivitas Salsabila hanya main-main, nonton televisi di rumah. Sasabila juga sering ikut menemani ibunya berjualan keripik dan jangek.
Berbeda dengan kakaknya, Silvia Maharani (11), siswa kelas 5 di SD swasta, di Tembung. Silvia masih mengakses pembelajaran dengan mengunjungi rumah gurunya tiga kali semingggu. Ia belajar setiap Selasa, Kamis dan Sabtu dari pukul 11.00 WIB hingga pukul 14.00 WIB. Meskipun Silvia menunggak uang sekolahnya dari sejak kelas 4 hingga kelas 5 SD.
"Gurunya udah bolak-balik datang ke rumah, nagih. Tapi dia masih bermurah hati. Kami janjikan, nanti kalau ada duit, kami cicil," pungkas Yenni.
Untuk diketahui Mendikbud Nadiem Makkarim sudah tegas menyatakan, selama pandemi COVID-19, pembelajarkan bisa menggunakan moda belajar daring (dalam jaringan), dan moda luar jaringan (luring). Kedua pilihan itu digunakan sesuai kemampuan keluarga siswa.