Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Pandemi yang saat ini sedang berlangsung tampaknya belum menampakkan ujung kapan selesainya. Sebab, kasus harian yang timbul pada setiap daerah sangat mengkhawatirkan. Hanya ada beberapa daerah saja yang tidak menunjukkan angka yang tinggi penyebarannya dalam hitungan per 24 jam. Hampir seluruh wilayah negeri Indonesia menambah angka yang fantastis. Tidak ada angka yang turun secara permanen dalam hitungan minggu. Selalu saja meningkat angka keterpaparan.
BACA JUGA: Merasionalisasikan Dongeng dalam Keluarga
Kondisi yang sangat dirasakan membahayakan kondisi kesehatan dan keselamatan bangsa ini menjadi perhatian seluruh pihak. Tidak ada pihak yang semestinya melihat kondisi sebagai sesuatu yang sangat sepele; bukan hal yang kecil persoalan yang dihadapi bangsa ini ini dalam penanggulangan dan pencegahan keterpaparan pandemi Covid-19.
Saat ini telah banyak dibentuk berbagai satuan tugas untuk mengatasi persoalan pandemi. Dengan beragam nama yang ada. Bisa jadi berbagai daerah atau wilayah berbeda nama pada nomenklatur tersebut. Tetapi pada intinya sama; yaitu dengan tugas untuk menanggulangi, mengendalikan, bahkan kalau bisa menghentikan penyebaran pandemi Covid-19. Inilah tujuan akhir dari berbagai tim yang sudah dibentuk. Tim inilah bagian yang sangat vital.
Dalam konteks kerja tim, maka kordinasi menjadi bagian yang urgen. Tanpa adanya kordinasi yang efektif dan komunikatif, maka tim yang dibentuk adalah kelompok orang yang bekerja secara sendirian dengan tujuan yang mustahil bisa diwujudkan bersama. Sebab, bisa jadi, tujuan orang-orang di dalam tim juga berbeda. Sekali lagi, kesadaran kerja dalam tim adalah memahami eksistensi orang lain dalam suatu tim. Kordinasi menjadi kata kunci yang mutlak. Tanpa kordinasi, akan sulit seluruh tim melaksanakan tugasnya.
Perlu pula diingat bahwa tim ini dikomandoi oleh pemerintah daerah; pada setiap jenjangnya. Sementara pada unsur instansi vertikal lainnya adalah bagian utama dalam operasionalisasi di lapangan. Pemerintah daerah harus benar memahami adanya unsur lain dalam suatu tim. Pastilah unsur vertikal seperti Kepolisian, TNI, Kejaksaan, Kementerian Agama, serta unsur lainnya. Inilah unsur tim sangat vital, dan harus diingat kordinasi yang baik. Jangan sampai ada salah satu bagian yang melakukan “bola-bola”; membolakan kordinasi yang sudah dikomunikasikan sebelumnya. Jika ada kesepakatan untuk suatu tindakan yustisi, ataupun tindakan lainnya, maka seluruh anggota tim harus mendukung satu dengan yang lainnya. Kesepakatan itulah yang harus diwujudkan oleh setiap unsur dalam tim.
Jika ada yang mengabaikan kesepakatan kegiatan, maka akan tidak mencapai hasil maksimal atas nama tim ini. Bisa jadi kerja tim yang sedemikian sangat mis-manajemen yang berujung pada penyebaran pandemi yang semakin parah. Pandemi semakin merajala lela di setiap tempat. Inilah yang sangat dikhawatirkan.
Leading sektor kegiatan penangulangan dan pencegahan dalam penyebaran pandemi Covid-19 adalah pemerintah daerah. Hal itu harus menjadi pemahaman yang harus diartikan bahwa tanggung jawab itu ada pada pundak pemerintah daerah, sedangkan unsur instansi vertikal lainnya adalah unsur yang melibatkan diri untuk mendukung kesuksesan pemerintah daerah. Sehingga pemerintah daerah harus dengan sigap melakukan kordinasi dengan level yang sangat terbaik.
Sejalan dengan itu pula, seluruh jajaran pemerintahan daerah harus menguasai tugas pokok dan fungsinya sebagai bagian dari aparatur pemerintah yang memang mempunyai tugas memberikan pelayanan terbaik untuk seluruh masyarakat. Peningkatan kapasitas pegawai serta kecakapan personal harus mendapatkan perhatian. Dengan kecakapan yang dimiliki, maka segala macam pekejaan berat akan bisa diwujudkan dengan baik. Selanjutnya juga, akan terbina komunikasi dalam kordinasi yang baik. Tidak akan ada lagi istilah untuk membuang bola; untuk mengatakan bahwa anggota tim yang kurang kordinatif.
Dalam konteks penanggulangan pandemi seperti yang saat ini sedang terjadi, harus dipahami seluruh lini dan unsur yang ada. Harus ada pemikiran kolektif kebersamaan yang dipahami harusnya ada keterhubungan pekerjaan yang satu dengan yang lainnya. Ketidakterlaksanaan satu bagian akan menghalangi upaya penanggulangan pandemi. Sekali lagi, penangulangan pandemi harus dipahamkan tidak bisa dikerjakan oleh satu bagian dari tim. Semua unsur tim mempunyai kontribusi yang sangat baik untuk optimalisasi kinerja pribadi dalam suatu tim yang besar.
Sejatinya, dalam kerja tim sangat diperlukan kesadaran kolektif akan hadirnya orang lain dalam suatu penyelesaian tugas bersama. Sehingga tidak ada yang mengabaikan eksistensi orang lain dalam suatu tim. Kesadaran kolektif ini merupakan bagian yang berupaya untuk menyadarkan diri pribadi untuk bekerja dalam tim. Benar, banyak profesional mampu bekerja sendiri secara maksimal. Namun, tatkala harus bekerja dalam tim, ada profesional yang tidak mampu menyelesaikan tugasnya dengan baik. Perlu diwaspadai konsisi yang seperti itu. Sangat diharapkan mempunyai keunggulan yang maksimal. Inilah yang menjadi harapan bersama.
Sangat diharapkan dengan kesadaran kolektif dalam tim, maka akan dengan mudah komunikasi dan kordinasi dilaksanakan. Pada akhhirnya, akan memberhasilkan seluruh tugas yang berat dan rumit. Itulah benefit yang diperoleh dalam kerja tim yang super berat dan padat. Dengan modal itu pula akan membangun soliditas tim dalam bekerja. Soliditas akan menjadi kuat dan mampu menyelesaikan segala tugas yang dimiliki.
Penutup
Menguatkan soliditas penangan pengendalian Covid-19 adalah untuk pencapaian keberhasilan bersama, yaitu menuntaskan masalah pandemi Covid-19. Kita berharap bahwa pandemi akan segera berakhir. Sudah terlalu lelah kita, bangsa ini menghadapi pandemi ini; yang dimulai sejak 3 Maret 2020. Semua itu memerlukan soliditas seluruh tim yang bekerja. Selanjutnya, tim ini memberikan pemahaman dan kesadaran kolektif terhadap seluruh masyarakat. Jika itu sudah bisa dilaksanakan dengan baik, maka pandemi ini akan segera berakhir. Semoga pandemi berakhir.
====
Penulis Sekretaris pada Badan Kesatuan Bangsa dan Politik, Pemkab Serdang Bedagai, Sumatra Utara ([email protected])
====
medanbisnisdaily.com menerima tulisan (opini/artikel) terkait isu-isu aktual masalah ekonomi, politik, hukum, budaya dan lainnya. Tulisan hendaknya ORISINAL, belum pernah dimuat dan TIDAK DIKIRIM ke media lain, disertai dengan lampiran identitas (KTP/SIM), foto (minimal 700 px dalam format JPEG), data diri singkat/profesi/kegiatan (dicantumkan di akhir tulisan), nama akun FB dan No HP/WA. Panjang tulisan 4.500-5.500 karakter. Gunakan kalimat-kalimat yang singkat (3-5 kalimat setiap paragraf). Judul artikel dibuat menjadi subjek email. Tulisan TIDAK DIKIRIM DALAM BENTUK LAMPIRAN EMAIL, namun langsung dimuat di BADAN EMAIL. Redaksi berhak mengubah judul dan sebagian isi tanpa mengubah makna. Isi artikel sepenuhnya tanggung jawab penulis. Kirimkan tulisan Anda ke: [email protected]