Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Labura. Universitas Sumatera Utara (USU) belakangan ramai diperbincangkan publik atas polemik yang terjadi terkait pelantikan rektor. Permasalahan mencuat ke publik berawal dari kasus self plagiarism yang dituduhkan kepada calon rektor terpilih, Muryanto Amin.
Beberapa waktu lalu, Rektor USU Runtung Sitepu melalui surat keputusan Nomor: 82/UN5 1 R/SK/KPM/2021 menyatakan bahwa Muryanto Amin telah terbukti secara sah dan meyakinkan dengan sengaja dan berulang melakukan perbuatan self plagiarism. Namun, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI melalui suratnya bernomor 4607/MPK.A/RHS/KP/2021 pada 21 Januari 2021 menjelaskan pelaksanaan pelantikan Rektor USU akan tetap dilaksanakan pada 28 Januari 2021.
Menanggapi polemik yang terjadi, Presiden Mahasiswa (Presma) USU terpilih, Aldho Syahputra Sinaga, mengatakan, dinamika seperti itu sudah seringkali terjadi pada kontestasi pemilihan rektor di USU. Tapi kedewasaan dan sikap arif dari seluruh pihaklah yang dibutuhkan untuk menjaga nama baik universitas.
"Polemik yang terjadi ini menjadi catatan bagi Universitas Sumatera Utara, apalagi beberapa waktu ke belakang banyak sekali aksi saling lapor dan ini bisa mencoreng nama baik universitas, terlebih jika itu hanya dijadikan manuver politik belaka." ujar mahasiswa FMIPA USU iin.
BACA JUGA: Ketua MWA USU Undang Muryanto Amin Dilantik Jadi Rektor USU Besok
Menurut mantan Gubernur Fakultas MIPA USU tersebut, di tengah pandemi dan kondisi force majeure seperti ini, banyak aspirasi dan keresahan mahasiswa yang akhirnya belum sepenuhnya terakomodir.
"Jangan sampai pimpinan kampus terlalu sibuk dengan isu-isu elitis dan tidak memprioritaskan kepentingan mahasiswa Universitas Sumatera Utara", lanjut Aldho
Aldho menegaskan, kepentingan mahasiswa harus menjadi prioritas utama di tengah kondisi pandemi yang penuh ketidakpastian ini, siapapun rektor yang akan dilantik.
"Melalui pernyataan sikap ini, saya meminta kepada seluruh civitas akademika untuk saling bahu membahu dalam mengatasi setiap permasalahan-permasalahan yang hadir disaat kondisi pandemi seperti ini. Terlebih, permasalahan yang menyangkut keberlangsungan proses perkuliahan mahasiswa seperti keringanan, relaksasi, dan bantuan UKT/SPP," tutup Aldho.