Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Jakarta. Bank Indonesia (BI) memperkirakan ekonomi Indonesia akan tumbuh positif tahun ini. BI memperkirakan, pertumbuhan ekonomi Indonesia tahun ini diproyeksi 4,8 hingga 5,8% dengan telah dimulainya vaksinasi virus Corona di tanah air.
Demikian disampaikan Gubernur BI Perry Warjiyo dalam acara Mandiri Investment Forum, Rabu (3/2/2020).
"Kita melihat GDP forecast kita untuk 2021 4,8-5,8% tahun ini," katanya.
Dia mengatakan, ekonomi juga mulai membaik. Hal ini sejalan dengan penyebaran vaksinasi.
"Saya yakin Anda sudah mendengarkan rencana vaksinasi dari Menkes Pak Budi Sadikin dan juga Anda juga akan mendengar stimulus fiskal, dan saya juga akan menyentuh dari stimulus moneter tentang bagaimana kerja sama yang dilakukan koordinasinya," terangnya.
Perry juga memperkirakan, defisit transaksi berjalan tahun di kisaran 1,4 hingga 1,5%.
"Kita meramalkan current account deficit tahun ini antara minus 1 sampai minus 2% dari GDP sekitar 1,4 atau 1,5% GDP, setelah tahun lalu current account deficit sangat rendah minus 5%," ujarnya.
Perlu diketahui, Pemerintah Republik Indonesia secara resmi memulai program vaksinasi COVID-19 pada hari Rabu (13/1/2021). Vaksin COVID-19 yang digunakan diproduksi oleh Sinovac dan sudah mendapat izin penggunaan darurat oleh Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM).
Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin mengatakan keberhasilan program vaksinasi ini akan sangat bergantung pada partisipasi dan dukungan seluruh masyarakat. Ini karena vaksin memerlukan cakupan tertentu sebelum bisa menghasilkan efek perlindungan lewat herd immunity.
"Kepada teman-teman saya rakyat Indonesia, bahwa vaksin ini adalah alat yang bisa dipakai untuk melindungi diri. Tetapi yang lebih penting vaksin ini juga digunakan untuk melindungi keluarga kita, melindungi tetangga-tetangga kita, melindungi rakyat indonesia, dan melindungi peradaban umat manusia di seluruh dunia," kata Menkes Budi saat memberi sambutan pelaksanaan vaksinasi yang disiarkan Sekretariat Presiden, Rabu (13/1/2021) lalu.(dtf)