Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Jakarta. Pemerintah Cina tengah melakukan pemeriksaan terkait ekspor baja alias stainless steel dari Indonesia. Ada tuduhan dumping terhadap baja Indonesia.
Menteri Perdagangan Muhammad Lutfi menjelaskan, ekspor besi baja dari Indonesia ke Cina memang sedang meningkat di mana nilainya mencapai US$ 7 miliar. Menurutnya, ekspor baja itu hampir sama dengan impor baja dari Cina ke Indonesia.
"Di Cina ini ada investigasi tuduhan dumping dari produksi stainless steel kita ke Cina. Ekspor besi baja kita ke China ini lebih dari US$ 7 miliar di tahun 2020, angka yang hampir sama seperti impor besi baja Cina ke Indonesia," ungkap Lutfi dalam forum Raker Kemendag bersama Kepala BKPM Bahlil Lahadalia, Kamis kemarin (4/3/2021).
Dia menjelaskan hal ini justru sesuatu yang cukup menggembirakan. Dengan besarnya ekspor baja ke Cina artinya Indonesia mulai bisa menjadi negara penjual barang-barang industri bukan cuma barang mentah dan setengah jadi.
"Nah ini berarti menunjukkan kita naik value chain-nya kita transformasi dari negara penjual barang mentah dan setengah jadi, menjadi penjual barang industri dan berteknologi tinggi," ungkap Lutfi.
Lutfi melanjutkan baja dari Indonesia bisa jadi lebih murah karena ongkos produksinya lebih murah. Dia menjelaskan bahan baku baja berupa nikel dan mineral lainnya bisa ditemukan dengan mudah di Indonesia, pabrik pengolahan di sini pun sudah memiliki teknologi yang mumpuni.
"Mungkin karena kita dapat teknologi baru, nikelnya juga murah karena di sini langsung dapat dari asalnya. Ini menyebabkan cara produksi kita efisien dan bersaing tajam dengan Cina," ungkap Lutfi.
Dari situ lah dia mengatakan kemungkinan para pengusaha Cina mulai panik dengan keunggulan baja Indonesia dan akhirnya melakukan investigasi dumping. Meski begitu, dia mengatakan Presiden Joko Widodo sudah membicarakan masalah ekspor baja dengan otoritas setempat.
"Maka ini sebabkan kegalauan di Cina dan mengadakan investigasi produk stainless steel kita. Tapi pak Jokowi sudah bicarakan ini di tingkat tertinggi dan mereka mau dengarkan, oleh sebab itu ini jadi acuan bahwa barang kita ini barang yang produktif," kata Lutfi.(dtf)